Wamenekraf Bidik Potensi Ekonomi Kreatif Masjid Istiqlal
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, berencana melibatkan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif untuk mengembangkan potensi wisata religi Masjid Istiqlal dan mendorong perekonomian masyarakat.
![Wamenekraf Bidik Potensi Ekonomi Kreatif Masjid Istiqlal](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/07/110052.751-wamenekraf-bidik-potensi-ekonomi-kreatif-masjid-istiqlal-1.jpg)
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamenekraf)/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wakabekraf), Irene Umar, mengungkapkan rencana strategis untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Masjid Istiqlal. Langkah ini diumumkan pada Jumat, 7 Juli 2024, dengan fokus pada pemanfaatan Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi yang kaya akan potensi ekonomi.
Potensi Ekonomi Kreatif Masjid Istiqlal
Dalam keterangan persnya, Wamenekraf Irene menekankan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya sekadar tempat ibadah, melainkan juga memiliki potensi ekonomi yang signifikan. Ia melihat peluang besar untuk mengeksplorasi potensi ini melalui kolaborasi dengan konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif di bawah naungan Kemenekraf. Gagasan ini muncul dari keyakinan bahwa kunjungan wisatawan ke Masjid Istiqlal tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga dapat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat sekitar melalui berbagai aktivitas ekonomi kreatif.
Wamenekraf Irene menjelaskan lebih lanjut bahwa Kemenekraf siap mendukung ekosistem kreatif di Masjid Istiqlal melalui kolaborasi yang berkelanjutan dengan para konten kreator dan komunitas ekonomi kreatif. Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan berbagai tema menarik dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif Indonesia secara keseluruhan. Strategi ini mencakup pemasaran yang lebih efektif agar wisatawan menyadari beragam potensi yang dapat dieksplorasi di Masjid Istiqlal, melampaui sekadar kunjungan biasa.
Kolaborasi Kemenekraf dan Kementerian Agama
Wamenekraf Irene menyambut baik dukungan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, yang menyatakan kesiapan Masjid Istiqlal untuk menjadi wadah bagi pelaku ekonomi kreatif dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045. Menteri Nasaruddin juga membuka peluang kolaborasi dengan Kemenekraf untuk memanfaatkan area seluas dua hektar di Masjid Istiqlal guna menciptakan peluang lebih luas bagi industri kreatif. Hal ini menunjukkan sinergi positif antar kementerian dalam mengembangkan potensi ekonomi kreatif berbasis religi.
Harapan dan Dampak Positif
Kolaborasi antara Kemenekraf dan Kementerian Agama ini diharapkan dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru dalam pengembangan ekonomi kreatif. Tujuan utamanya adalah menciptakan dampak ekonomi positif bagi masyarakat sekitar Masjid Istiqlal. Dengan dukungan Kemenekraf, Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi pusat aktivitas yang memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. Langkah ini diharapkan tidak hanya menjadikan Masjid Istiqlal sebagai ikon spiritual, tetapi juga sebagai simbol kolaborasi yang harmonis antara agama, seni, dan ekonomi kreatif, memperkuat identitas budaya Indonesia di kancah global.
Dengan melibatkan konten kreator, diharapkan dapat tercipta konten-konten menarik yang mempromosikan Masjid Istiqlal sebagai destinasi wisata religi yang unik dan kaya akan nilai budaya. Ini juga akan membantu meningkatkan kunjungan wisatawan dan pada akhirnya meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Masjid Istiqlal. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana sektor religi dapat dipadukan dengan sektor ekonomi kreatif untuk mencapai kemajuan bersama.
Ke depannya, pengembangan potensi ekonomi kreatif di Masjid Istiqlal akan terus dipantau dan dievaluasi untuk memastikan keberlanjutan program dan dampak positifnya bagi masyarakat. Kemenekraf berkomitmen untuk mendukung penuh pengembangan ini dan memastikan keberhasilannya dalam jangka panjang. Masjid Istiqlal diharapkan dapat menjadi contoh sukses bagi pengembangan ekonomi kreatif berbasis religi di Indonesia.