Fakta Unik: Formula 1 Targetkan Nol Karbon pada 2030, Emisi Sudah Turun 26 Persen!
Formula 1 menargetkan nol karbon pada 2030 setelah berhasil mengurangi emisi karbon 26% sejak 2018. Bagaimana strategi ambisius Formula 1 Nol Karbon ini diwujudkan?

Jakarta – Ajang balap mobil Formula 1 (F1) secara ambisius menargetkan tercapainya nol karbon pada tahun 2030. Komitmen ini bukan tanpa dasar, mengingat F1 telah berhasil menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengurangan emisi karbon.
Sejak musim 2018, balap jet darat ini telah mengurangi jejak karbonnya sebesar 26 persen, sebuah pencapaian yang patut diapresiasi. Kemajuan ini didorong oleh kolaborasi erat antara tim Formula 1, mitra, promotor, serta Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Target ambisius ini mencerminkan dedikasi F1 terhadap keberlanjutan lingkungan. Langkah-langkah konkret telah diambil dan terus dikembangkan untuk memastikan bahwa ajang balap paling bergengsi di dunia ini dapat berkontribusi positif terhadap isu perubahan iklim global.
Langkah Progresif Menuju Keberlanjutan
Komitmen Formula 1 untuk mencapai nol karbon pada 2030 merupakan tujuan konkret yang telah menunjukkan hasil nyata. Presiden sekaligus CEO Formula 1, Stefano Domenicali, menegaskan bahwa pengurangan jejak karbon olahraga ini sudah terlihat signifikan.
Domenicali menyatakan bahwa meskipun terus berkembang secara global, F1 telah membuktikan bahwa pengembangan berkelanjutan adalah mungkin. Strategi yang diadopsi oleh F1 telah memberikan hasil yang nyata dalam upaya mengurangi emisi karbon.
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama keberhasilan ini. Keterlibatan aktif dari seluruh ekosistem Formula 1, mulai dari tim balap, pemasok teknologi, hingga penyelenggara balapan, memastikan bahwa setiap aspek operasional bergerak menuju tujuan yang sama.
Inovasi Bahan Bakar dan Efisiensi Operasional
Untuk mencapai target nol karbon, Formula 1 terus berinovasi, salah satunya dengan pengembangan sistem bahan bakar baru. Pada musim depan, F1 akan memperkenalkan aksi baru seperti penggunaan bahan bakar canggih di semua mobil Formula 1.
Langkah ini tidak hanya berdampak pada balapan, tetapi juga membuka peluang signifikan bagi mobil jalan raya dan sektor transportasi lainnya. Inovasi bahan bakar ini diharapkan mampu memberikan dampak besar terhadap pengurangan emisi karbon secara lebih luas.
Selain itu, Formula 1 juga melakukan sejumlah inisiatif krusial dalam pengurangan emisi karbon dari berbagai aspek operasional. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Pengurangan emisi dari pabrik dan fasilitas pembuatan kendaraan, yang kini ditaksir telah berkurang lebih dari 34.000 tCO2e.
- Pengurangan emisi perjalanan selama satu musim, yang berhasil menekan penggunaan karbon sebesar 20.000 tCO2e.
- Pengurangan emisi logistik yang mengalami penurunan 9 persen dibandingkan tahun 2018, atau menyentuh angka 6.438 tCO2e.
Berbagai inisiatif ini menunjukkan pendekatan komprehensif Formula 1 dalam mengatasi dampak lingkungan. Dengan terus mengejar proyek-proyek inovatif dan menerapkan praktik berkelanjutan, F1 berupaya menjadi contoh bagi industri olahraga dan sektor lainnya dalam mencapai masa depan yang lebih hijau.