Indonesia Tetap Komitmen Kurangi Emisi Karbon hingga 2030
Kementerian ESDM menegaskan komitmen Indonesia untuk mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai E-NDC, dengan capaian pengurangan emisi di sektor energi tahun 2024 melampaui target.
Jakarta, 2 Mei 2024 - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kembali menegaskan komitmen Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon seperti yang tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (E-NDC).
Sesuai dengan E-NDC, Indonesia menargetkan pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 31,89 persen melalui upaya domestik dan 43,20 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030. Ini merupakan target ambisius yang membutuhkan kerja keras dan kolaborasi berbagai pihak.
Capaian 2024 dan Langkah Akselerasi
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menyampaikan kabar positif. "Realisasi pengurangan emisi GRK di sektor energi untuk tahun 2024 mencapai 147,61 juta ton CO2 ekuivalen," ujarnya dalam Kick-Off Meeting Indonesia Energy Transition Facility di Jakarta, Rabu. Angka ini melampaui target yang ditetapkan sebesar 142 juta ton.
"Dengan demikian, kita berada di jalur yang tepat dalam program pengurangan emisi," tambah Dadan. Pemerintah, lanjutnya, tengah membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak untuk mempercepat transisi Indonesia menuju sistem yang lebih hijau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Hal ini selaras dengan komitmen global untuk mengurangi emisi dan mendorong energi terbarukan.
Potensi Carbon Capture Storage (CCS)
Indonesia juga serius dalam mengembangkan Carbon Capture Storage (CCS). Regulasi, kebijakan, skema, dan mekanisme telah diperkenalkan untuk memanfaatkan potensi penyimpanan CO2 di Indonesia, yang diperkirakan mencapai sekitar 500 gigaton. Saat ini, dua perusahaan telah menyatakan minat untuk mengembangkan proyek CCS di Indonesia.
"Banyak pihak menilai bahwa ada program peningkatan produksi, ada program emisi nol bersih, ada program EBT – semuanya selaras dengan konteks bagaimana kita meningkatkan ketahanan energi sambil tetap memastikan bahwa pertimbangan keberlanjutan menjadi prioritas dalam pengembangannya," jelas Dadan. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk menyeimbangkan kebutuhan energi dengan pelestarian lingkungan.
Kerja Sama dan Kemitraan
Keberhasilan program pengurangan emisi ini tak lepas dari peran serta berbagai pihak. Kerja sama internasional dan kemitraan strategis dengan sektor swasta menjadi kunci percepatan transisi energi di Indonesia. Dukungan teknologi dan pendanaan dari luar negeri juga sangat penting untuk mendukung implementasi berbagai program yang telah dicanangkan.
Ke depannya, pemantauan dan evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan program pengurangan emisi tetap berada di jalur yang tepat. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target E-NDC pada tahun 2030.
Kesimpulan
Komitmen Indonesia dalam mengurangi emisi karbon tetap kuat. Capaian positif di tahun 2024 menunjukkan Indonesia berada di jalur yang benar. Dengan berbagai strategi dan kerja sama yang terjalin, Indonesia optimis dapat mencapai target pengurangan emisi yang telah ditetapkan dalam E-NDC.