Terungkap! Strategi Bongkar Pasang Ganda Putra PBSI Berlanjut Hingga Akhir 2025 Demi Olimpiade Los Angeles 2028
PBSI terus melakukan bongkar pasang ganda putra hingga akhir 2025 untuk menemukan formasi terbaik, termasuk merotasi Yeremia dan mengevaluasi Leo/Bagas, demi Olimpiade 2028.

Pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) tengah gencar melakukan evaluasi dan perombakan formasi ganda putra. Strategi ini, yang dikenal sebagai "bongkar pasang", akan terus bergulir hingga akhir tahun 2025. Tujuannya adalah untuk menemukan komposisi terbaik sebelum mematenkan pasangan-pasangan tersebut pada tahun berikutnya.
Kepala Pelatih Ganda Putra PBSI, Antonius Budi Ariantho, menyatakan bahwa proses ini merupakan bagian dari persiapan jangka panjang. Ia mengungkapkan hal tersebut di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, pada Rabu (6/8). Langkah ini diambil menyusul berbagai hasil turnamen, termasuk keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjuarai Super 1000 China Open 2025.
Perombakan ini tidak hanya menyasar pasangan baru, tetapi juga mengevaluasi kembali duet yang sudah ada. PBSI bertekad untuk menyiapkan skuad ganda putra yang solid dan kompetitif. Hal ini penting guna menghadapi turnamen-turnamen utama serta mencapai target di Olimpiade Los Angeles 2028.
Rotasi Pemain dan Pencarian Chemistry Baru
Dalam upaya "bongkar pasang" ini, beberapa perubahan signifikan telah terjadi. Salah satunya adalah pemisahan duet Rahmat Hidayat dan Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan. Yeremia kini dipasangkan dengan Muhammad Rian Ardianto, sebuah langkah yang diharapkan dapat membawa angin segar bagi performa tim.
Antonius Budi Ariantho menjelaskan bahwa Yeremia memiliki pengalaman dan mental yang tidak jauh berbeda dengan Rian. "Tinggal nanti kami lihat bagaimana chemistry-nya di lapangan," ujar Anton. Fokus utama saat ini adalah melihat bagaimana kedua pemain tersebut dapat menyatu dan membangun sinergi di lapangan.
Sementara itu, Rahmat Hidayat belum mendapatkan pasangan baru yang permanen. PBSI masih dalam tahap pencarian tandem yang sesuai untuk Rahmat. Antonius menyebutkan kemungkinan Rahmat akan dicoba dengan pemain pratama atau bahkan kembali disandingkan dengan Rian, tergantung hasil evaluasi dalam beberapa waktu ke depan. Proses ini menunjukkan komitmen PBSI dalam mencari kombinasi terbaik untuk setiap individu pemain.
Evaluasi Menyeluruh Termasuk Pasangan Unggulan
Antonius menegaskan bahwa tidak ada pasangan ganda putra yang saat ini dipastikan akan tetap selamanya. Bahkan pasangan unggulan seperti Leo Rolly Carnando dan Bagas Maulana juga akan menjadi objek evaluasi. Meskipun Leo/Bagas berhasil mencapai final All England 2025, performa mereka tetap akan ditinjau secara berkala.
"Leo/Bagas saya rasa juga perlu dilihat kembali. Dari hasil terakhir mereka di All England 2025 sampai ke final, tentu akan kami pertimbangkan lagi. Semua masih mungkin berubah," kata Anton. Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa PBSI tidak akan ragu untuk melakukan perubahan demi mencapai performa puncak.
Selain itu, PBSI juga membuka peluang untuk mengembalikan pasangan lama jika kondisi memungkinkan. Contohnya adalah duet Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando yang pernah menjadi andalan. "Kalau Daniel sudah sembuh, bisa saja dia kembali dengan Leo. Kita lihat nanti," tambah Anton. Fleksibilitas ini menunjukkan pendekatan strategis PBSI dalam memaksimalkan potensi setiap atlet.
Misi Menuju Olimpiade Los Angeles 2028
Seluruh proses "bongkar pasang" dan evaluasi ini memiliki tujuan jangka panjang yang jelas: mempersiapkan skuad ganda putra yang tangguh untuk Olimpiade Los Angeles 2028. PBSI berkomitmen untuk terus melakukan pembentukan dan evaluasi tim secara berkelanjutan. Hal ini demi memastikan Indonesia memiliki wakil terbaik di ajang olahraga tertinggi dunia.
Antonius Budi Ariantho menekankan bahwa inti dari semua perubahan ini adalah mencari yang terbaik untuk PBSI. Proses ini tidak hanya tentang performa individu, tetapi juga bagaimana setiap pasangan dapat berkontribusi maksimal sebagai tim. Konsistensi dalam evaluasi menjadi kunci untuk mencapai target ambisius tersebut.
Dengan strategi dinamis ini, PBSI berharap dapat menciptakan kombinasi ganda putra yang solid, adaptif, dan mampu bersaing di level internasional. Fokus pada pengembangan chemistry, mental, dan pengalaman menjadi prioritas utama. Ini adalah investasi jangka panjang demi kejayaan bulu tangkis Indonesia di masa depan.