21 Calon Haji Asli Papua Berangkat ke Tanah Suci, Doa untuk Kesehatan dan Keselamatan
Sebanyak 21 calon haji dari Papua Barat dan Papua Barat Daya diberangkatkan ke Tanah Suci, membawa harapan dan doa untuk keselamatan dan kesehatan selama menjalankan ibadah haji.
Sebanyak 21 calon haji orang asli Papua telah diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. Keberangkatan mereka menandai dimulainya perjalanan spiritual yang penuh makna bagi para jamaah dan keluarga mereka. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 16 Mei 2025, di Manokwari, Papua Barat. Keberangkatan ini merupakan bagian dari 723 calon haji asal Papua Barat dan Papua Barat Daya yang akan menunaikan rukun Islam kelima.
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, Luksen Jems Mayor, menyampaikan bahwa 21 calon haji tersebut berasal dari berbagai daerah di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Rinciannya, 12 orang dari Fakfak, 5 orang dari Raja Ampat, 2 orang dari Kota Sorong, dan masing-masing 1 orang dari Teluk Wondama dan Teluk Bintuni. Keberangkatan mereka dibagi menjadi dua kloter, Kloter 23 dan Kloter 25, melalui Embarkasi Makassar.
Perjalanan spiritual ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin untuk meningkatkan keimanan dan kesabaran. Hal ini ditekankan oleh Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat, yang berharap para jamaah dapat menjaga kesehatan fisik dan mental selama di Tanah Suci. Mereka juga diimbau untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku di Arab Saudi dan menjaga nama baik daerah, bangsa, dan negara.
Perjalanan Menuju Tanah Suci: Kloter 23 dan 25
Para calon haji tergabung dalam dua kloter berbeda, yaitu Kloter 23 dan Kloter 25. Kloter 23 telah diberangkatkan menuju Embarkasi Makassar pada tanggal 16 Mei 2025 dan akan terbang ke Arab Saudi pada tanggal 17 Mei 2025. Sementara itu, Kloter 25 akan berangkat menuju Embarkasi Makassar pada tanggal 18 Mei 2025 dan terbang ke Arab Saudi pada tanggal 19 Mei 2025.
Pembagian kloter ini bertujuan untuk memudahkan manajemen dan pelayanan selama perjalanan ibadah haji. Setiap kloter memiliki petugas yang bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran dan kenyamanan para jamaah selama perjalanan.
Para petugas haji, termasuk ketua kloter, pembimbing ibadah, petugas haji daerah, dan dokter kloter, memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan optimal kepada para jamaah. Perhatian khusus diberikan kepada jamaah lansia agar mereka dapat menjalankan ibadah dengan nyaman dan kembali ke tanah air dalam keadaan sehat dan selamat.
Pesan dan Harapan untuk Jamaah Haji
Kepala Kanwil Kemenag Papua Barat memberikan pesan penting kepada para jamaah haji. "Patuhi aturan-aturan yang berlaku di Arab Saudi, dan jaga nama baik daerah, bangsa, dan negara," pesannya. Pesan ini menekankan pentingnya kedisiplinan dan menjaga citra positif Indonesia di mata dunia internasional.
Selain itu, beliau juga menekankan pentingnya menjaga kekompakan dan kesehatan, baik fisik maupun mental, selama menjalankan ibadah haji. Perjalanan spiritual ini diharapkan dapat membawa perubahan positif dalam kehidupan para jamaah, menjadikan mereka pribadi yang lebih sabar, ikhlas, dan beriman.
Para petugas haji diimbau untuk siap siaga 24 jam dalam melayani jamaah, memberikan perhatian khusus kepada jamaah lansia, dan memastikan seluruh jamaah mendapatkan pelayanan terbaik selama di Tanah Suci. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberikan dukungan penuh kepada para calon haji dalam menjalankan ibadah suci ini.
Keberangkatan 21 calon haji asli Papua ini merupakan momen yang membanggakan bagi Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Semoga perjalanan mereka ke Tanah Suci dipenuhi keberkahan dan mereka dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa pengalaman spiritual yang mendalam.