450 TPK Kota Madiun Distribusikan Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil
Pemerintah Kota Madiun melibatkan 450 Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 12.000 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD.
Pemerintah Kota Madiun (Pemkot Madiun) meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mendukung kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Program ini menargetkan sekitar 12.000 penerima manfaat di Kota Madiun. Distribusi makanan bergizi ini dilakukan melalui 450 anggota Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang tersebar di tiga kecamatan di Kota Madiun. Langkah ini diambil untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan efektif meningkatkan gizi masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan KB Kota Madiun, dr. Denik Wuryani, menjelaskan bahwa program MBG ini akan menjangkau 2.000 ibu hamil, 2.000 ibu menyusui, dan 8.000 balita non-PAUD. Pendistribusian makanan bergizi dilakukan langsung ke rumah masing-masing penerima manfaat. Pemilihan TPK sebagai penyalur didasarkan pada peran mereka dalam pendampingan keluarga, khususnya dalam hal kesehatan dan perkembangan anak. TPK terdiri dari bidan, kader PKK, kader posyandu, dan kader KB yang sudah terlatih dan memahami kondisi masyarakat di wilayahnya.
"Untuk pendistribusiannya nanti melibatkan TPK atau Tim Pendamping Keluarga," ujar dr. Denik Wuryani dalam keterangannya di Madiun, Rabu (5/3). Ia menekankan pentingnya peran TPK dalam memastikan program MBG tepat sasaran dan efektif. Penggunaan TPK dinilai efisien karena mereka telah memiliki akses dan relasi yang baik dengan keluarga penerima manfaat. Selain itu, keterlibatan TPK juga diharapkan dapat meningkatkan pengawasan agar makanan bergizi tersebut benar-benar dikonsumsi oleh sasaran yang tepat, bukan anggota keluarga lainnya.
Distribusi MBG dan Peran Strategis TPK
Program MBG Kota Madiun melibatkan 450 TPK yang tersebar di tiga kecamatan. Mereka memiliki peran krusial dalam menjamin keberhasilan program ini. Selain mendistribusikan makanan, TPK juga diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada para penerima manfaat untuk memastikan konsumsi makanan bergizi secara optimal. Hal ini penting untuk mencegah potensi penyimpangan, di mana paket MBG dikonsumsi oleh anggota keluarga lain yang bukan sasaran utama.
Pemilihan TPK bukan tanpa alasan. Mereka telah berpengalaman dalam mendampingi keluarga, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Keakraban dan kepercayaan yang telah terbangun antara TPK dan masyarakat menjadi modal utama keberhasilan program MBG. Dengan demikian, diharapkan program ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat Kota Madiun.
"TPK sangat tepat dilibatkan dalam mengemban tugas MBG. Sebab, mereka sebelumnya memang bersentuhan dengan bumil, busui, dan balita," jelas dr. Denik. Ia menambahkan bahwa TPK juga memiliki peran penting dalam pendampingan calon pengantin (catin) sebagai upaya pencegahan stunting.
Tantangan dan Pengawasan Program MBG
Meskipun program MBG memiliki potensi besar untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetap ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satu tantangan utama adalah memastikan makanan bergizi tersebut benar-benar dikonsumsi oleh sasaran yang tepat. Tidak menutup kemungkinan paket MBG dikonsumsi oleh suami atau anggota keluarga lainnya. Oleh karena itu, pengawasan dan pendampingan dari TPK sangat penting.
"Tantangannya untuk MBG di sasaran ini adalah bagaimana makanan itu benar-benar dikonsumsi oleh sasaran," tambah dr. Denik. Untuk mengatasi hal ini, TPK tidak hanya bertugas mengantarkan makanan, tetapi juga melakukan pendekatan dan edukasi kepada penerima manfaat agar program MBG dapat berjalan optimal. Dengan demikian, diharapkan program MBG dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD di Kota Madiun.
Program MBG Kota Madiun merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Keterlibatan TPK dalam program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran dan efektif. Semoga program ini dapat berkontribusi pada penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat Kota Madiun.
Kesimpulannya, program Makan Bergizi Gratis di Kota Madiun menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat. Peran Tim Pendamping Keluarga sangat vital dalam menjamin keberhasilan program ini, melalui distribusi dan pengawasan yang efektif.