Akulaku Finance Incar Pembiayaan Rp9,1 Triliun di 2025, Tumbuh 52 Persen!
Akulaku Finance optimistis raih pembiayaan baru Rp9,1 triliun pada 2025, meningkat 52 persen dari tahun sebelumnya, didorong ekspansi BNPL dan diversifikasi pendanaan.
PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku Finance) memasang target ambisius dengan menargetkan pembiayaan baru senilai Rp9,1 triliun pada tahun fiskal 2025. Target ini merepresentasikan pertumbuhan sebesar 52 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini diungkapkan oleh Presiden Direktur Akulaku Finance, Perry Barman Slangor, dalam acara Media Gathering dan Iftar bersama Akulaku Finance Indonesia di Jakarta, Senin (18/3).
Saat ini, lini bisnis utama Akulaku Finance adalah Buy Now Pay Later (BNPL), yang berkontribusi sekitar 86 persen terhadap total portofolio pembiayaan. Keberhasilan perusahaan dalam meraih normalisasi status pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun fiskal 2024 menjadi pendorong utama optimisme ini. Pencapaian ini menunjukkan komitmen Akulaku Finance terhadap tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dan kepatuhan terhadap regulasi.
Pertumbuhan signifikan ini tidak terlepas dari pencapaian Akulaku Finance di tahun fiskal 2024, di mana perusahaan berhasil menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp6 triliun. Paruh kedua tahun tersebut mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp3,9 triliun, menandakan pemulihan bisnis yang kuat pasca normalisasi pengawasan OJK. Kualitas penyaluran pembiayaan juga terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio Non-Performing Financing (NPF) Net yang tetap terkendali di level 1,1 persen.
Strategi Akulaku Finance Menuju Target Rp9,1 Triliun
Untuk mencapai target pembiayaan baru Rp9,1 triliun di tahun 2025, Akulaku Finance telah menyiapkan sejumlah strategi jitu. Salah satu fokus utama adalah meningkatkan ekspansi layanan BNPL dengan tetap menjaga kualitas pertumbuhan aset. Strategi ini mencakup perluasan kemitraan, inovasi teknologi, dan diversifikasi sumber pendanaan. Tidak hanya itu, sinergi yang kuat dengan ekosistem Akulaku Group juga akan dioptimalkan, baik dari sisi pendanaan maupun penawaran produk.
Perry Barman Slangor menekankan pentingnya strategi ini dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. "Dengan pendekatan ini, kami optimistis dapat menjaga kelangsungan ekspansi sesuai rencana serta memperkuat posisi kami sebagai salah satu pemain utama di industri pembiayaan digital," ujarnya. Komitmen terhadap ekspansi mitra dan inovasi teknologi menjadi kunci utama dalam strategi ini.
Diversifikasi sumber pendanaan juga menjadi sorotan utama. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan pertumbuhan bisnis Akulaku Finance di tengah persaingan industri pembiayaan digital yang dinamis. Dengan mengoptimalkan berbagai sumber pendanaan, perusahaan dapat lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan dan peluang pasar.
Penguatan sinergi dengan ekosistem Akulaku Group merupakan strategi kunci lainnya. Sinergi ini akan memberikan akses yang lebih luas terhadap sumber daya dan peluang bisnis, sehingga dapat mempercepat pencapaian target pembiayaan. Kolaborasi internal ini diyakini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional.
Pertumbuhan Sektor BNPL di Indonesia
Data OJK per Februari 2025 menunjukkan pertumbuhan sektor BNPL di Indonesia yang konsisten tinggi. Per Januari 2025, baki debet kredit BNPL tumbuh 46,45 persen (yoy) menjadi Rp22,57 triliun, dengan jumlah rekening mencapai 24,44 juta. Pertumbuhan ini semakin memperkuat optimisme Akulaku Finance dalam mencapai targetnya.
Dengan strategi yang terukur dan eksekusi yang disiplin, Akulaku Finance optimistis dapat terus berkembang dan berkontribusi positif dalam menyediakan layanan pembiayaan digital di Indonesia. Komitmen terhadap GCG, inovasi, dan sinergi merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.
Akulaku Finance berkomitmen untuk terus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dengan tetap mengutamakan kualitas dan kepatuhan terhadap regulasi. Target pembiayaan Rp9,1 triliun di tahun 2025 menjadi bukti nyata ambisi dan optimisme perusahaan dalam memimpin industri pembiayaan digital di Indonesia.