Anggaran Infrastruktur Bengkulu Naik 428 Persen Berkat Efisiensi
Pemerintah Provinsi Bengkulu berhasil meningkatkan anggaran infrastruktur hingga Rp583 miliar di tahun 2025, meningkat 428 persen dari sebelumnya, berkat kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan Gubernur Helmi Hasan.
Pemerintah Provinsi Bengkulu mengumumkan peningkatan signifikan pada anggaran belanja modal untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2025. Anggaran tersebut meningkat hingga 428 persen, mencapai angka Rp583 miliar, hasil dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh Gubernur Helmi Hasan. Peningkatan ini mencakup pembangunan jalan, infrastruktur pelayanan kesehatan, dan berbagai program pendukung lainnya untuk kesejahteraan rakyat Bengkulu. Kebijakan ini berhasil merealokasikan anggaran yang tadinya digunakan untuk pos-pos yang kurang efektif.
Kenaikan anggaran ini diumumkan oleh Kabid Perencanaan Anggaran Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Bengkulu, Rizqi Al Fadli, pada Rabu di Bengkulu. Ia menjelaskan bahwa efisiensi, relokasi, dan refocusing APBD 2025 menjadi kunci keberhasilan peningkatan anggaran infrastruktur ini. Gubernur Helmi Hasan, menurut Rizqi, sangat fokus pada upaya efisiensi untuk memastikan anggaran daerah digunakan secara produktif dan bermanfaat bagi masyarakat.
Peningkatan anggaran tidak hanya terfokus pada pembangunan jalan. Anggaran untuk infrastruktur pelayanan kesehatan di RSUD DR. M. Yunus dan infrastruktur strategis lainnya juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai Rp132 miliar atau 243 persen dari anggaran semula. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat Bengkulu.
Efisiensi Anggaran: Kunci Peningkatan Infrastruktur
Salah satu kunci keberhasilan peningkatan anggaran infrastruktur ini adalah kebijakan efisiensi yang diterapkan oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu. Efisiensi dilakukan pada berbagai sektor, termasuk perjalanan dinas yang berhasil dihemat sebesar 52,61 persen dari anggaran awal sebesar Rp130,7 miliar. Penghematan juga dilakukan pada belanja publikasi, yang turun drastis sebesar 89 persen, dari Rp50 miliar menjadi hanya Rp5 miliar.
Rizqi Al Fadli menjelaskan bahwa pos-pos belanja yang dinilai tidak efektif dialihkan untuk mendanai program "Bantu Rakyat". Program ini mencakup penyediaan ambulans untuk 129 desa di Provinsi Bengkulu dan penyediaan anggaran BPJS Kesehatan untuk layanan berobat gratis. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan dan transportasi bagi masyarakat.
Dengan demikian, kebijakan efisiensi yang diterapkan tidak hanya menghasilkan peningkatan anggaran infrastruktur, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu secara keseluruhan. Penghematan yang signifikan pada beberapa pos anggaran memungkinkan realokasi dana untuk program-program yang lebih berdampak langsung pada masyarakat.
Target Pembangunan Jalan dan Jembatan
Sebelumnya, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan telah mengumumkan rencana penganggaran sebesar Rp500 miliar untuk pembangunan jalan dan jembatan di Provinsi Bengkulu pada tahun 2025. Angka ini merupakan tahap pertama dari rencana tiga tahunan untuk perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan di seluruh provinsi.
Gubernur menyatakan bahwa targetnya adalah untuk memastikan semua jalan dan jembatan di Provinsi Bengkulu dalam kondisi mulus dan baik. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah provinsi merencanakan penganggaran sebesar Rp1 triliun untuk tahun berikutnya, dan Rp1 triliun lagi di tahun setelahnya. Total anggaran selama tiga tahun mencapai Rp3 triliun untuk memastikan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan secara menyeluruh.
"Insya Allah di tahun ini pemerintah provinsi sudah menganggarkan kurang lebih Rp500 miliar untuk perbaikan jalan jembatan provinsi yang hancur dan rusak," kata Gubernur Helmi Hasan. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Provinsi Bengkulu dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan peningkatan anggaran yang signifikan dan rencana jangka panjang yang terukur, Provinsi Bengkulu menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan kesejahteraan masyarakatnya. Efisiensi anggaran menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai target pembangunan infrastruktur yang ambisius ini.
Program "Bantu Rakyat" yang dijalankan juga menunjukkan fokus pemerintah pada peningkatan akses layanan kesehatan dan transportasi bagi masyarakat di daerah terpencil. Dengan adanya ambulans di 129 desa dan program BPJS Kesehatan gratis, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Bengkulu.