Bandara Syamsudin Noor Catat 9.130 Pemudik di Awal Posko Lebaran
Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin mencatat 9.130 pemudik di awal posko Lebaran, dengan puncak arus mudik diperkirakan mencapai 13.457 penumpang pada 28 Maret 2025.
Bandara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, telah mencatat angka signifikan pemudik pada awal operasional posko Lebaran Idul Fitri 1446 H. Sebanyak 9.130 pemudik telah tercatat hingga saat ini, diangkut melalui 85 penerbangan. General Manager Bandara Syamsudin Noor, Khaerul Assidiqi, mengungkapkan data tersebut pada Sabtu lalu. Pergerakan penumpang dan barang ini menandai dimulainya arus mudik Lebaran tahun ini melalui jalur udara di Kalimantan Selatan.
Destinasi penerbangan yang paling diminati didominasi oleh rute menuju dan dari tiga kota besar di Jawa: Jakarta, Surabaya, dan Semarang. Hal ini menunjukkan tingginya mobilitas penduduk Kalimantan Selatan yang merayakan Lebaran di Jawa, dan sebaliknya. Selain penumpang, aktivitas kargo juga terpantau cukup tinggi dengan total 155 ton barang yang sebagian besar masuk ke Banjarmasin.
Pihak pengelola bandara memprediksi puncak arus mudik akan terjadi pada tanggal 28 Maret 2025, dengan perkiraan jumlah penumpang mencapai 13.457 orang. Prediksi ini didasarkan pada tren peningkatan jumlah penumpang menjelang hari raya dan berakhirnya masa kerja di berbagai instansi.
Antisipasi Lonjakan Penumpang
Menyikapi prediksi lonjakan penumpang tersebut, pihak Bandara Syamsudin Noor telah berkoordinasi intensif dengan berbagai maskapai penerbangan. Langkah antisipatif ini dilakukan untuk memastikan kelancaran arus mudik dan mencegah potensi penumpukan penumpang. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penambahan penerbangan ekstra atau extra flights.
Khaerul Assidiqi menjelaskan rencana penambahan penerbangan tersebut. Untuk rute Jakarta (CGK), akan ada dua penerbangan tambahan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Sedangkan untuk rute Surabaya (SUB), Semarang (SRG), dan Yogyakarta (YIA), masing-masing akan ditambah lima penerbangan menggunakan maskapai Lion Air. Penambahan penerbangan ini diharapkan dapat mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang selama periode mudik Lebaran.
Koordinasi dengan maskapai tidak hanya sebatas penambahan penerbangan. Pihak bandara juga berkoordinasi untuk memastikan kesiapan operasional maskapai, termasuk kesiapan armada dan sumber daya manusia. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik dan memastikan perjalanan mereka berjalan lancar dan nyaman.
Posko Angkutan Udara Lebaran
Sebagai bentuk kesiapan menghadapi arus mudik Lebaran, Angkasa Pura Indonesia telah mendirikan Posko Angkutan Udara Lebaran di Selasar Terminal Kedatangan Domestik Bandara Syamsudin Noor. Posko ini beroperasi selama 22 hari, mulai tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025. Keberadaan posko ini diharapkan dapat memberikan informasi dan bantuan kepada para pemudik, serta menjadi pusat koordinasi untuk penanganan berbagai kemungkinan kendala selama periode mudik.
Di posko tersebut, para petugas akan memberikan informasi terkini mengenai jadwal penerbangan, kondisi lalu lintas di bandara, dan hal-hal lain yang dibutuhkan oleh para pemudik. Selain itu, posko juga berfungsi sebagai tempat pengaduan jika terjadi kendala atau permasalahan selama perjalanan. Dengan adanya posko ini, diharapkan arus mudik Lebaran melalui Bandara Syamsudin Noor dapat berjalan lancar dan aman.
Secara keseluruhan, kesiapan Bandara Syamsudin Noor dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini terbilang matang. Koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait, ditambah dengan langkah-langkah antisipatif yang telah diambil, menunjukkan komitmen pihak bandara untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para pemudik. Semoga arus mudik dan balik Lebaran tahun ini dapat berjalan lancar dan aman.