Bandung Diprediksi Kedatangan 500 Ribu Wisatawan Saat Libur Waisak 2025
Pemkot Bandung memprediksi lebih dari 500 ribu wisatawan akan mengunjungi Kota Kembang selama libur panjang Waisak 2025, dengan peningkatan okupansi hotel dan antisipasi kemacetan lalu lintas.
Kota Bandung bersiap menyambut lonjakan wisatawan selama libur panjang Hari Raya Waisak 2025. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung memprediksi lebih dari 500 ribu wisatawan akan memadati Kota Kembang tersebut. Prediksi ini disampaikan Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, yang mengamati peningkatan signifikan tingkat okupansi hotel dibandingkan periode libur Lebaran sebelumnya. Antisipasi terhadap potensi kemacetan dan penertiban berbagai praktik pelanggaran di tempat wisata juga telah dilakukan.
Menurut Wali Kota Farhan, lonjakan wisatawan ini berdampak pada kepadatan lalu lintas, khususnya di area Bandung Utara. Oleh karena itu, Pemkot Bandung telah mempersiapkan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan. "Hotel penuh, wisatawan banyak, tapi memang jalanan cukup padat karena kendaraan yang masuk ke Bandung sangat banyak. Kami sudah siapkan rekayasa lalu lintas, terutama ke arah Bandung Utara," ujar Farhan dalam keterangannya di Bandung, Senin.
Selain rekayasa lalu lintas, Pemkot Bandung juga menyiagakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama libur Waisak. Langkah ini bertujuan untuk mencegah praktik-praktik yang merugikan wisatawan, seperti parkir liar, pungutan liar oleh delman, dan aksi pengamen yang memaksa.
Antisipasi Kemacetan dan Penertiban di Tempat Wisata
Pemkot Bandung menyadari potensi peningkatan volume kendaraan selama libur panjang Waisak. Untuk mengantisipasi kemacetan, berbagai strategi rekayasa lalu lintas telah disiapkan, terutama di jalur-jalur utama menuju tempat wisata di Bandung Utara. Petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan akan berkoordinasi untuk mengoptimalkan pengaturan lalu lintas.
Selain itu, Pemkot Bandung juga fokus pada penertiban di tempat-tempat wisata. Tim Satpol PP akan bertugas untuk mengawasi aktivitas pekerja informal, memastikan tidak ada pungutan liar, dan mencegah gangguan ketertiban umum. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan yang berkunjung.
Wali Kota Farhan juga menekankan pentingnya peran masyarakat Bandung dalam menyambut wisatawan dengan ramah dan menjaga kebersihan kota. "Kami pastikan ketertiban jalan tetap terjaga. Petugas akan mengawasi aktivitas pekerja informal agar tidak merugikan wisatawan atau warga. Termasuk parkir liar, delman yang mematok tarif tidak wajar, dan pengamen yang memaksa," tegasnya.
Dampak Positif bagi Perekonomian Bandung
Wali Kota Farhan melihat lonjakan wisatawan ini sebagai peluang untuk menggerakkan roda perekonomian Bandung. Kehadiran wisatawan akan meningkatkan pendapatan berbagai sektor usaha, mulai dari perhotelan, kuliner, hingga sektor jasa lainnya. Lebih jauh lagi, hal ini juga berpotensi membuka lapangan kerja baru, baik bersifat tetap maupun sementara.
"Bandung ini kota tujuan wisata, jadi ekonomi sangat terasa berputar. Tapi yang lebih penting, ini jadi peluang kerja, baik tetap maupun sementara, terutama bagi yang terdampak PHK atau yang masih menganggur," jelas Farhan. Ia berharap momentum ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bandung.
Sebagai bentuk komitmen dalam menjaga kekhusyukan Hari Raya Waisak, Pemkot Bandung juga memastikan seluruh tempat hiburan malam di Kota Bandung akan ditutup selama perayaan berlangsung. Langkah ini merupakan bentuk penghormatan terhadap umat Buddha yang merayakan hari besar keagamaan tersebut.
Penutupan Tempat Hiburan Malam Selama Waisak
Penutupan tempat hiburan malam selama Waisak merupakan kebijakan rutin Pemkot Bandung yang diterapkan pada hari-hari besar keagamaan lainnya, seperti puasa Ramadhan, Nyepi, Lebaran, dan Paskah. Hal ini dilakukan sebagai bentuk keadilan dan menjaga kekhidmatan perayaan keagamaan bagi seluruh umat beragama di Kota Bandung.
"Seperti saat puasa, Nyepi, Lebaran, dan Paskah, kali ini pun saat Waisak semua tempat hiburan malam kami tutup. Ini bentuk keadilan kami dalam menjaga kekhidmatan hari-hari besar keagamaan," pungkas Farhan. Kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan suasana kondusif dan penuh kedamaian selama perayaan Waisak.
Dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan, Pemkot Bandung optimis dapat memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang berkunjung selama libur Waisak 2025. Diharapkan, kunjungan wisatawan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bandung.