Banjarmasin Bidik 10 Besar Kota Toleran Nasional 2026
Banjarmasin optimistis masuk 10 besar kota toleran nasional pada 2026 dengan membangun Kampung Toleran di Kampung Gedang sebagai langkah strategis.
Banjarmasin, Kalimantan Selatan, berambisi untuk masuk dalam 10 besar kota paling toleran di Indonesia pada tahun 2026. Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, mengungkapkan hal ini pada Sabtu lalu, seraya menjelaskan strategi yang akan dijalankan untuk mencapai target tersebut. Pembangunan Kampung Toleran di Kampung Gedang, Banjarmasin Tengah, menjadi salah satu langkah kunci dalam upaya ini. Inisiatif ini diharapkan mampu menjadi contoh nyata kerukunan antarumat beragama di Indonesia.
Kampung Gedang dipilih karena keberagaman penduduknya yang terdiri dari berbagai latar belakang agama dan etnis. Kehidupan harmonis yang telah terjalin di kelurahan ini menjadi modal utama dalam mewujudkan Kampung Toleran. Pemerintah Kota Banjarmasin menargetkan peresmian Kampung Toleran ini pada tahun 2025 sebagai simbol nyata kerukunan dan toleransi di Banjarmasin.
Langkah ini merupakan bagian dari program pengembangan toleransi yang didukung oleh Institut Kalijaga for Justice, Yogyakarta. Pemkot Banjarmasin, melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), memfasilitasi pemaparan model pengembangan toleransi proeksistensi berbasis komunitas, yang dihadiri oleh perwakilan tokoh agama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat nilai-nilai toleransi dan keberagaman melalui pendekatan komunitas di tingkat lokal, sekaligus menunjukkan komitmen Banjarmasin dalam membangun kerukunan umat beragama.
Membangun Kampung Toleran di Kampung Gedang
Pemilihan Kampung Gedang sebagai lokasi Kampung Toleran didasarkan pada potensi besar yang dimilikinya. Berbagai perwakilan agama hidup berdampingan secara harmonis di kelurahan ini, menjadikannya contoh ideal bagi pengembangan toleransi. Dengan membangun Kampung Toleran di Kampung Gedang, diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam membangun kerukunan antarumat beragama.
Pemerintah Kota Banjarmasin optimistis bahwa Kampung Toleran ini akan menjadi simbol nyata kerukunan dan toleransi. Target peresmian pada tahun 2025 menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam mewujudkan visi ini. Dengan adanya Kampung Toleran, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan masyarakat Banjarmasin dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia.
Proses pembangunan Kampung Toleran melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh agama dan masyarakat setempat. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program ini berjalan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Partisipasi aktif dari semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun Kampung Toleran yang inklusif dan harmonis.
Dukungan dan Apresiasi dari Berbagai Pihak
Wakil Wali Kota Banjarmasin, Ananda, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas dukungan dari berbagai pihak, termasuk Institut Kalijaga for Justice, Yogyakarta. Dukungan ini menunjukkan bahwa upaya Banjarmasin dalam membangun toleransi mendapat pengakuan dan apresiasi dari skala nasional. Hal ini menjadi motivasi bagi Pemkot Banjarmasin untuk terus berupaya dalam mewujudkan kota yang toleran dan harmonis.
Terpilihnya Banjarmasin sebagai salah satu dari lima kota lokus program pengembangan toleransi bersama Yogyakarta, Ambon, Kupang, dan Denpasar, juga menjadi bukti nyata komitmen Banjarmasin dalam membangun kerukunan. Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia untuk mengikuti jejak Banjarmasin dalam membangun toleransi dan keberagaman.
Dengan dukungan dan apresiasi dari berbagai pihak, diharapkan program pengembangan toleransi di Banjarmasin dapat berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan. Keberhasilan ini akan memberikan kontribusi positif bagi terciptanya Indonesia yang lebih toleran dan harmonis.
Banjarmasin, sebagai kota yang selalu terbuka terhadap keberagaman, terus mendorong terciptanya harmoni di tengah masyarakat multietnis. Target masuk 10 besar kota toleran nasional pada tahun 2026 merupakan bukti nyata komitmen Banjarmasin dalam membangun kerukunan dan toleransi antarumat beragama. Semoga upaya ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.