BBPOM Mataram Perketat Pengawasan Pangan Selama Ramadhan: 7 Sampel Kerupuk Positif Boraks
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram intensifikasi pengawasan pangan olahan selama Ramadhan, menemukan 7 sampel makanan positif mengandung boraks.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), meningkatkan pengawasan terhadap produk pangan olahan selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi masyarakat dari konsumsi pangan yang tidak memenuhi standar keamanan dan kesehatan. Pengawasan intensif ini dilakukan secara terpadu dengan berbagai instansi terkait, termasuk Dinas Kesehatan Kota Mataram, Dinas Perdagangan NTB, dan SAKA Pramuka Pengawas Obat dan Makanan.
Kepala BBPOM Mataram, Yosef Dwi Irwan, menjelaskan bahwa kegiatan pengawasan terpadu telah dimulai sejak 24 Februari 2025. "Kegiatan intensifikasi pengawasan Ramadhan kami lakukan terpadu dengan para pemangku kepentingan sejak 24 Februari 2025," ungkap Yosef dalam keterangannya di Mataram, Rabu (5/3).
Pengawasan meliputi berbagai sarana distribusi makanan, seperti distributor, grosir, ritel modern, dan pasar tradisional di wilayah Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Hingga 5 Maret 2025, BBPOM Mataram telah memeriksa 24 sarana distribusi, dan sejauh ini seluruhnya dinyatakan memenuhi syarat, tanpa ditemukan produk pangan yang melanggar ketentuan.
Pengawasan Keamanan Pangan dan Temuan Boraks
Meskipun pengawasan rutin dilakukan setiap hari, BBPOM Mataram meningkatkan frekuensi dan cakupan pengawasan selama periode Ramadhan, Idul Fitri, dan Natal serta Tahun Baru (Nataru) karena meningkatnya kebutuhan pangan masyarakat. Selain memeriksa sarana distribusi, tim BBPOM juga menggunakan mobil laboratorium keliling untuk melakukan pengujian cepat (rapid test) terhadap sampel makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow.
Dari 125 sampel makanan yang diuji hingga 5 Maret 2025, sebanyak 118 sampel (94,4 persen) dinyatakan bebas dari bahan berbahaya. Namun, 7 sampel (5,6 persen) dinyatakan positif mengandung boraks. Hasil uji menunjukkan bahwa sebagian besar kerupuk terigu yang positif mengandung boraks berasal dari Jawa, sementara sebagian lainnya merupakan produksi lokal.
Kepala BBPOM Mataram menekankan bahwa sebagian kerupuk lokal yang diuji telah bebas boraks, menunjukkan peningkatan kesadaran pelaku usaha. "Namun, sebagian kerupuk lokal yang diuji sudah bebas boraks. Artinya, pelaku usaha sudah mulai memiliki kesadaran untuk berubah," kata Yosef. BBPOM Mataram mendorong pelaku usaha untuk mengurus izin pangan industri rumah tangga (PIRT) di Dinas Kesehatan agar konsumen dapat lebih mudah memilih produk yang aman.
Imbauan Kesehatan dan Pentingnya PIRT
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, Emirald Isfihan, mengingatkan bahaya boraks bagi kesehatan, termasuk potensi karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. Selain bebas dari bahan berbahaya, makanan, terutama takjil, juga harus terbebas dari kontaminasi lain. Pedagang makanan diimbau untuk menjaga kebersihan dan menyimpan makanan dalam kondisi tertutup, terutama bagi pedagang yang berjualan di tepi jalan raya untuk menghindari kontaminasi debu dan asap kendaraan.
Dinas Kesehatan Kota Mataram juga mendukung para pelaku industri rumah tangga untuk mendapatkan nomor PIRT. "Dinas Kesehatan juga mendorong para pelaku industri rumah tangga untuk mendaftarkan produknya agar memiliki nomor PIRT, termasuk nanti untuk produsen kerupuk terigu yang berkomitmen tidak lagi menggunakan boraks dapat kami dampingi untuk mendapatkan izin PIRT," kata Emirald. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan lebih kepada konsumen dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk pangan lokal.
Pengawasan ketat oleh BBPOM Mataram dan upaya edukasi dari Dinas Kesehatan Kota Mataram diharapkan dapat menjamin keamanan dan kesehatan pangan bagi masyarakat NTB selama bulan Ramadhan dan seterusnya. Dengan kesadaran bersama, diharapkan masyarakat dapat menikmati Ramadhan dengan makanan yang aman dan sehat.