BI Dukung Penuh Program Pemerintah Astacita: Jaga Stabilitas Ekonomi dan Dorong Sektor Riil
Bank Indonesia (BI) menyatakan dukungan penuh terhadap program pemerintah Astacita melalui lima aspek utama, termasuk menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong sektor riil lewat berbagai inisiatif.
Bank Indonesia (BI) memberikan dukungan penuh terhadap implementasi program pemerintah, khususnya program Astacita. Dukungan ini mencakup lima aspek penting yang bertujuan menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak global. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam acara 'Peluncuran Laporan Perekonomian Indonesia 2024' pada Rabu lalu.
Salah satu fokus utama BI adalah menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan sistem keuangan. Bersama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), BI berkomitmen untuk mempertahankan stabilitas moneter, menghadapi tekanan dolar AS yang cukup kuat. Strategi yang diterapkan mencakup intervensi di pasar spot dan forward, serta pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder.
Kerja sama erat antara BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjadi kunci keberhasilan strategi ini. Pembelian SBN dari pasar sekunder dilakukan melalui mekanisme bilateral buyback atau debt switching. Langkah ini membantu mendorong pembiayaan fiskal dan mendukung program Astacita. BI menargetkan pembelian SBN lebih dari Rp100 triliun dari SBN COVID-19 yang jatuh tempo tahun ini.
BI juga aktif mendorong pertumbuhan ekonomi riil. Melalui Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM), BI telah menyalurkan insentif sebesar Rp295 triliun untuk mendorong kredit ke sektor prioritas. Sektor-sektor ini meliputi pertanian, perdagangan ritel, perumahan rakyat, dan terutama UMKM serta ekonomi kreatif, sejalan dengan tujuan menciptakan lapangan kerja.
Ketahanan pangan juga menjadi fokus penting. BI mengerahkan 46 kantor perwakilannya di seluruh Indonesia untuk mendukung program hilirisasi pangan. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada pengendalian inflasi. Terakhir, BI mendukung akselerasi digitalisasi ekonomi, salah satu pilar utama program Astacita.
Gubernur BI merangkum lima dukungan utama tersebut: pertama, menjaga stabilitas ekonomi; kedua, pembelian SBN termasuk debt switching; ketiga, insentif likuiditas untuk sektor prioritas; keempat, dukungan ketahanan pangan dan hilirisasi pertanian; dan kelima, akselerasi digitalisasi ekonomi.
Selain kelima poin tersebut, BI juga tengah mempersiapkan dukungan tambahan. BI berencana menyiapkan instrumen baru untuk penempatan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya alam (SDA) melalui Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI). BI juga aktif mendukung program makan bergizi, dengan melibatkan seluruh kantor perwakilannya untuk memastikan keberhasilan program ini.