BPOM Perkuat Mitigasi Epidemi Global lewat Pengawasan dan Inovasi
BPOM, melalui kolaborasi dan inovasi, perkuat sistem ketahanan kesehatan nasional serta dorong industri farmasi dalam menciptakan vaksin guna mitigasi ancaman epidemi global.
BPOM Tingkatkan Upaya Mitigasi Ancaman Epidemi Global
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terus menggiatkan langkah-langkah strategis untuk menghadapi ancaman epidemi global. Hal ini dilakukan melalui penguatan sistem ketahanan kesehatan nasional dan dorongan terhadap inovasi produk vaksin dari industri farmasi dalam negeri. Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menekankan pentingnya kolaborasi dalam keterangan resminya pada Kamis, 24 Januari 2024.
Kolaborasi Kunci Hadapi Tantangan Kesehatan Global
Menurut Kepala BPOM, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan kesehatan global. Indonesia, melalui pendekatan kolaboratif yang disebut skema ABG (Academic, Business, and Government), meniru kesuksesan forum The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI). Skema ABG ini bertujuan menyeimbangkan kontribusi sains dan industri baru dalam sektor kesehatan, mengingat pentingnya kedua sektor tersebut.
Pengawasan dan Sistem Regulasi yang Kuat
Indonesia, sebagai negara besar, menerapkan pengawasan pre dan post-market yang ketat. BPOM memiliki sistem regulatori yang kuat untuk menjamin khasiat, keamanan, dan mutu produk kesehatan. Hal ini dibuktikan dengan hasil penilaian WHO NRA Benchmarking Assessment tahun 2018 yang menempatkan BPOM di level maturitas 3 untuk produk vaksin, menunjukkan sistem yang berfungsi dan terintegrasi dengan baik.
Menuju WHO-Listed Authority (WLA)
BPOM saat ini berupaya untuk mendapatkan pengakuan sebagai otoritas terdaftar WHO (WHO-Listed Authority/WLA). Status WLA ini bukan hanya menguntungkan sektor industri, tetapi juga meningkatkan reputasi regulator Indonesia di dunia. Dengan pengakuan WLA, regulator negara lain akan lebih percaya pada standar pengawasan dan sertifikasi produk kesehatan Indonesia.
Penguatan Kerja Sama Internasional
Taruna Ikrar baru-baru ini memimpin diskusi dalam The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) Regulatory Innovations Workshop di Singapura (22/1). Diskusi tersebut menekankan pentingnya kesiapsiagaan global dalam menghadapi ancaman epidemi mendatang. BPOM juga aktif menjalin kerja sama dengan CEPI, WHO, US FDA, dan TGA Australia untuk memperkuat perannya di kancah internasional.
Inovasi Regulasi dan Kolaborasi Global
Workshop di Singapura membahas inovasi regulasi untuk mempercepat pengembangan dan otorisasi vaksin, khususnya dalam situasi darurat kesehatan. Topik lain termasuk perkembangan industri vaksin di Asia Selatan dan Asia Pasifik, tantangan regulasi, dan upaya kolaborasi antar-regulator untuk mempercepat otorisasi vaksin demi pemerataan akses. Kolaborasi dengan CEPI diharapkan dapat mempercepat pengembangan dan distribusi vaksin di Indonesia, serta mendorong kemandirian Indonesia dalam memproduksi produk kesehatan.
Kesimpulan
Dengan strategi dan kolaborasi yang kuat, BPOM berkomitmen untuk memastikan kesiapsiagaan Indonesia menghadapi wabah di masa depan dan memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi kesehatan global. Upaya ini menunjukkan dedikasi BPOM dalam melindungi kesehatan masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada kesehatan global.