BPOM Serang Gencar Sosialisasikan Pangan Aman: Sasar Sekolah, Pasar, dan Kelurahan
BPOM Serang berkolaborasi dengan Pemkot Serang untuk memasifkan sosialisasi pangan aman kepada masyarakat, khususnya anak sekolah dan pedagang, guna mencegah konsumsi makanan berbahaya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Serang intensifikasi sosialisasi kepada masyarakat mengenai keamanan pangan. Kepala BPOM Serang, Mojaza Sirait, mengungkapkan upaya ini bertujuan melindungi masyarakat dari konsumsi bahan pangan berbahaya. Sosialisasi ini menjangkau berbagai lapisan masyarakat, termasuk anak sekolah dan pedagang, dengan fokus utama pada pencegahan konsumsi jajanan tidak aman.
Program sosialisasi yang digagas BPOM Serang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemkot) Serang. Kerja sama ini memungkinkan sosialisasi dilakukan secara menyeluruh di berbagai wilayah, mulai dari tingkat kelurahan hingga sekolah dan pasar tradisional. Hal ini penting karena Pemkot Serang memiliki wewenang langsung atas pengelolaan fasilitas-fasilitas tersebut.
Mojaza Sirait menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk keberhasilan program ini. Ia menjelaskan bahwa sosialisasi masif tentang keamanan pangan merupakan langkah krusial dalam melindungi masyarakat, terutama anak-anak, dari risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman dan mengandung zat berbahaya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan yang aman.
Sosialisasi Terjangkau: Sasar 10 Kelurahan, 10 Sekolah, dan Satu Pasar
BPOM Serang menargetkan 10 kelurahan, 10 sekolah, dan satu pasar untuk menerima sosialisasi keamanan pangan secara intensif pada tahun ini. Pemilihan target ini didasarkan pada pertimbangan jangkauan dan tingkat kerawanan terhadap konsumsi pangan tidak aman. Sekolah menjadi fokus utama karena anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap dampak negatif konsumsi makanan berbahaya.
Sosialisasi yang diberikan akan mencakup berbagai aspek keamanan pangan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses pengolahan dan penyimpanan makanan. Materi sosialisasi akan disesuaikan dengan karakteristik masing-masing kelompok sasaran, agar mudah dipahami dan diingat. BPOM Serang berharap program ini dapat memberikan pemahaman komprehensif tentang keamanan pangan kepada masyarakat.
Selain itu, BPOM Serang juga akan memberikan edukasi kepada para pedagang, khususnya pedagang jajanan anak, tentang pentingnya menggunakan bahan pangan yang aman dan terbebas dari zat berbahaya. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan jual beli makanan yang aman dan sehat bagi masyarakat.
Tantangan Pengawasan Pedagang Jajanan Keliling
Meskipun BPOM Serang telah berupaya maksimal, masih terdapat kendala dalam melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap pedagang jajanan keliling. Mobilitas pedagang jajanan keliling yang tinggi menjadi tantangan tersendiri dalam memastikan keamanan pangan yang mereka jual. Oleh karena itu, dibutuhkan kerja sama yang lebih erat dengan berbagai pihak terkait untuk mengatasi tantangan ini.
Mojaza Sirait menekankan perlunya kerja sama lintas sektor untuk mencapai tujuan program sosialisasi pangan aman ini. BPOM Serang menyadari bahwa pengawasan dan pembinaan pedagang jajanan keliling membutuhkan strategi khusus dan kolaborasi yang kuat dengan berbagai instansi terkait, seperti Dinas Kesehatan dan Satpol PP.
Dengan adanya dukungan dari Pemkot Serang dan kerja sama lintas sektor, diharapkan program sosialisasi pangan aman konsumsi ini dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan masyarakat Serang. Upaya ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi seluruh lapisan masyarakat.
BPOM Serang berkomitmen untuk terus meningkatkan pengawasan dan sosialisasi keamanan pangan guna melindungi masyarakat dari risiko kesehatan akibat konsumsi makanan yang tidak aman. Mereka berharap dengan adanya program ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilih dan mengonsumsi makanan yang aman dan sehat.
"Tujuan program ini agar anak-anak sekolah dan masyarakat lebih sadar tentang keamanan pangan, untuk mencegah mereka mengkonsumsi makanan yang tidak aman, khususnya juga terkait dengan jajanan sehari-hari," kata Mojaza Sirait.