Danamon Harap BI Rate Turun Lagi di Semester Pertama 2025
Bank Danamon berharap BI Rate turun satu kali lagi di semester pertama 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbaiki likuiditas perbankan.
Jakarta, 18 Februari 2025 - PT Bank Danamon Indonesia Tbk optimistis suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) akan kembali turun tahun ini. Direktur Keuangan Bank Danamon, Muljono Tjandra, mengungkapkan harapan tersebut dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa lalu. Penurunan BI Rate diharapkan memberikan dampak positif bagi Danamon dan sektor perbankan secara keseluruhan.
Harapan Penurunan BI Rate dan Dampaknya
"Kita berharap ada satu kali pemangkasan lagi dari BI Rate. Belum pasti apakah itu akan terjadi pada rapat dewan gubernur (RDG) bulan ini atau berikutnya. Namun, kita berharap penurunan tersebut terjadi di semester pertama tahun 2025," jelas Muljono. Bank Indonesia sendiri dijadwalkan mengumumkan hasil RDG Februari 2025 pada Rabu (19/2). Pada Januari lalu, BI telah memangkas BI Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 5,75 persen.
Muljono menambahkan, penurunan suku bunga akan berdampak positif pada bisnis Danamon. Selain itu, likuiditas perbankan juga diprediksi akan membaik. Kondisi ini sangat krusial, mengingat tekanan terhadap Dana Pihak Ketiga (DPK) yang terjadi sepanjang tahun 2024, terutama menjelang akhir tahun.
Strategi Danamon Menghadapi Tekanan DPK
Pertumbuhan DPK Bank Danamon pada 2024 tercatat sebesar 9 persen secara tahunan (year on year/yoy), mencapai Rp153,2 triliun. Pendanaan granular mencapai Rp93,6 triliun, tumbuh 8 persen yoy. Untuk menghadapi tekanan DPK, Danamon menerapkan strategi hati-hati dalam menentukan harga deposito berjangka (TD) dan dana murah (CASA).
Bank Danamon juga telah mengantisipasi pergeseran portofolio nasabah dari CASA ke instrumen dengan imbal hasil lebih tinggi seperti TD dan wealth management. Meskipun demikian, Muljono menegaskan bahwa pendanaan Danamon masih tumbuh baik untuk mendukung pertumbuhan kredit, dan pendanaan granular juga menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Kinerja Danamon di Tahun 2024
Dari sisi intermediasi, Bank Danamon mencatatkan pertumbuhan total kredit dan trade finance sebesar 8 persen yoy, mencapai Rp189,4 triliun. Margin bunga bersih (NIM) konsolidasian tercatat sebesar 7,3 persen. Meskipun terdapat tekanan terhadap NIM, Danamon berhasil menumbuhkan pendapatan berbasis biaya (fee based income) sebesar 11 persen yoy, didukung oleh berbagai jenis biaya, baik kredit maupun non-kredit.
Laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon di tahun 2024 mencapai Rp3,2 triliun. Pendapatan operasional konsolidasian tercatat Rp18,9 triliun (tumbuh 4 persen yoy), sementara pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) konsolidasian mencapai Rp8,3 triliun (tumbuh 1 persen).
Kesimpulan
Harapan Bank Danamon terhadap penurunan BI Rate mencerminkan optimisme terhadap prospek ekonomi Indonesia. Strategi manajemen risiko yang diterapkan Danamon, di tengah tekanan terhadap DPK dan NIM, menunjukkan ketahanan dan kemampuan adaptasi bank tersebut. Pertumbuhan positif di berbagai sektor menunjukkan kinerja keuangan Danamon yang tetap solid di tahun 2024.