Disdik Sumut Minta Perpanjang PDSS, Ratusan Siswa Terancam Gagal SNBP 2025
Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) meminta perpanjangan waktu pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) karena ratusan siswa terancam gagal Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) 2025 akibat kelalaian sekolah.
Medan, 7 Februari 2024 - Kabar kurang baik datang dari Sumatera Utara. Ratusan siswa di provinsi ini terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) pada Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. Penyebabnya? Kelalaian sejumlah sekolah dalam melengkapi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
Menyikapi situasi ini, Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdik Sumut) bergerak cepat. Mereka akan mengirimkan surat resmi kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) RI. Tujuannya? Memohon perpanjangan waktu pengisian PDSS.
Langkah Cepat Disdik Sumut
Kepala Bidang Pembina SMK Disdik Sumut, Suhendra, menjelaskan alasan di balik langkah tersebut. "Dinas Pendidikan telah menyiapkan surat ke Kementerian untuk memperpanjang pengisian PDSS," ujarnya di Medan, Jumat (7/2). Ia menambahkan bahwa kelalaian beberapa sekolah dalam menyelesaikan input data PDSS berpotensi merugikan ratusan siswa.
Suhendra menekankan pentingnya tindakan cepat ini untuk mencegah kerugian lebih besar bagi para siswa. "Lalainya sejumlah sekolah yang tidak merampungkan PDSS tersebut mengakibatkan ratusan siswa terancam gagal mengikuti SNBP dalam SNPMB 2025," tegasnya. Selain mengajukan permohonan perpanjangan, Disdik Sumut juga berencana memberikan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang lalai. Tujuannya, mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
"Kita akan lakukan pembinaan kepada kepala sekolah sesuai ketentuan berlaku," tambah Suhendra. Pembinaan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sekolah dalam mengelola data penting siswa.
Protes Siswa SMK Negeri 10 Medan
Kejadian ini mencuat ke permukaan setelah ratusan siswa SMK Negeri 10 Kota Medan melakukan aksi protes. Mereka menuntut pertanggungjawaban sekolah atas dugaan kelalaian dalam pendaftaran SNBP. Wakil Kepala Sekolah SMK Negeri 10 Medan Bidang Kurikulum, Pehulysa Sagala, mengungkapkan bahwa sekitar 140 siswa terancam gagal mengikuti SNBP.
Sagala menjelaskan penyebabnya: keterlambatan penyelesaian pengisian e-rapor siswa semester 5, sehingga data tidak tersinkronisasi ke PDSS. "Tetapi, kita sudah berkoordinasi ke pusat agar anak-anak ini bisa mendaftar SNPMB melalui jalur SNBP," ujarnya, memberikan secercah harapan bagi para siswa yang terdampak.
Antisipasi Kejadian Berulang
Kasus ini menyoroti pentingnya manajemen data yang efektif dan tepat waktu dalam sistem pendidikan. Peran sekolah sebagai garda terdepan dalam memastikan data siswa akurat dan terinput dengan benar sangat krusial. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya koordinasi yang baik antara sekolah, dinas pendidikan, dan kementerian terkait.
Ke depannya, diharapkan akan ada mekanisme pengawasan dan pembinaan yang lebih ketat untuk mencegah terulangnya masalah serupa. Sistem PDSS sendiri perlu terus dievaluasi dan ditingkatkan untuk memastikan keakuratan dan efisiensi dalam proses penerimaan mahasiswa baru. Hal ini penting untuk menjamin hak setiap siswa untuk mendapatkan kesempatan pendidikan yang setara.
Peristiwa ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi semua pihak terkait. Koordinasi yang lebih baik, pengawasan yang lebih ketat, dan peningkatan kapasitas sekolah dalam pengelolaan data akan sangat membantu mencegah terulangnya masalah serupa di tahun-tahun mendatang. Semoga permohonan perpanjangan PDSS dari Disdik Sumut dapat dikabulkan, sehingga ratusan siswa tersebut masih memiliki kesempatan untuk mengikuti SNBP 2025.