DPPPAKB Kalsel Bahas RPJMD 2025-2029: Fokus Perempuan, Anak, dan Pembangunan Berkelanjutan
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Kalimantan Selatan (DPPPAKB) menggelar rapat membahas RPJMD dan Renstra 2025-2029, fokus pada pemberdayaan perempuan, perlindungan anak, dan pembangunan berkelanjutan serta visi Kalse
Banjarmasin, 17 Februari 2024 - Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DPPPAKB) Kalimantan Selatan menggelar rapat kerja teknis. Pertemuan penting ini membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Strategis (Renstra) 2025-2029. Agenda ini menjadi sorotan karena fokus utamanya pada pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Peran Perempuan dan Anak dalam Pembangunan Berkelanjutan
Kepala DPPPAKB Kalsel, Sri Mawarni, menekankan pentingnya peran perempuan dan anak dalam pembangunan daerah. Beliau menyatakan bahwa pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif harus memperhatikan kesetaraan gender dan perlindungan anak. "Rapat ini membahas isu strategis terkait pembangunan, dengan fokus pada prioritas nasional yang mencakup tujuh sektor utama," ujar Sri Mawarni di Banjarmasin.
DPPPAKB berkomitmen untuk memperkuat kesetaraan gender, melindungi hak-hak perempuan dan anak, serta memastikan hak-hak penyandang disabilitas terpenuhi. "Kami ingin memastikan pembangunan daerah tidak hanya memperhatikan sektor ekonomi, tetapi juga menciptakan masyarakat yang adil dan inklusif," jelasnya.
Prioritas Pembangunan: Dua Astacita yang Diusung DPPPAKB
Dalam rapat tersebut, dua dari delapan Astacita (prioritas pembangunan daerah) menjadi fokus utama. Kedua Astacita ini berkaitan langsung dengan program DPPPAKB. Pertama, penguatan ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Kedua, penguatan pembangunan sumber daya manusia, termasuk pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, serta peran perempuan dan penyandang disabilitas dalam pembangunan.
Sri Mawarni menambahkan bahwa RPJMD 2025-2029 Kalimantan Selatan berpedoman pada visi "Kalsel Bekerja" (Berkelanjutan, Berbudaya, Religi, dan Sejahtera). Visi ini menjadi acuan bagi kegiatan DPPPAKB dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan anak. "Kami akan fokus pada misi pembangunan manusia yang unggul, berbudaya, dan berakhlak mulia," tegasnya.
Menyinkronkan Program dengan Janji Kampanye
Beberapa janji kampanye kepala daerah terpilih juga sejalan dengan program DPPPAKB. Salah satu contohnya adalah dorongan untuk membangun pesantren modern terpadu. DPPPAKB telah melakukan advokasi pendidikan ramah anak yang kini mulai diarahkan ke pondok pesantren. Program ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi anak-anak.
Janji kampanye lainnya yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan, akses kesehatan, dan jaminan sosial, juga terhubung erat dengan program Kabupaten/Kota Ramah Anak (KLA). Sosialisasi KLA terus dilakukan untuk memastikan tersedianya fasilitas kesehatan dan layanan yang ramah anak. Hal ini menunjukkan upaya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak-anak di Kalimantan Selatan.
Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dan Ketahanan Pangan
DPPPAKB juga fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan. Pelatihan industri rumahan dan peningkatan ekonomi perempuan melalui pelatihan ecoenzym menjadi bagian dari upaya ini. Program ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi kreatif di Kalimantan Selatan. Dengan memberdayakan perempuan secara ekonomi, diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Komitmen untuk Masa Depan
DPPPAKB berkomitmen untuk terus menjalankan program-program yang telah ada dan menjadikan program-program tersebut sebagai prioritas utama. Tujuannya adalah untuk mewujudkan visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan melalui penguatan peran perempuan dan anak dalam pembangunan daerah. "Semua kegiatan ini tidak hanya berjalan secara rutin, tetapi kami pastikan akan terus diprioritaskan, mengacu pada visi dan misi Gubernur Kalimantan Selatan," pungkas Sri Mawarni.