DPR RI Apresiasi Efisiensi Anggaran LKBN ANTARA, Dorong Peningkatan Kualitas Jurnalistik
Komisi VII DPR RI mengapresiasi efisiensi anggaran LKBN ANTARA, namun mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas produksi jurnalistik di beberapa sektor.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, memimpin kunjungan kerja spesifik ke Kalimantan Barat dan memberikan apresiasi terhadap kinerja Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA. Dalam kunjungan tersebut, Chusnunia menyoroti efisiensi anggaran dan realisasi program ANTARA yang dinilai telah menunjukkan kinerja baik. Kunjungan ini dilakukan pada Rabu di Pontianak, Kalimantan Barat, dan melibatkan perwakilan dari LKBN ANTARA, TVRI, dan RRI.
Chusnunia menekankan peran strategis ANTARA sebagai penyedia informasi utama, mengingat kredibilitasnya yang tinggi baik di tingkat nasional maupun internasional. Ia juga menekankan pentingnya ANTARA untuk menjaga standar informasi negara yang berkualitas di tengah dinamika industri media yang kompleks. "Keberadaan LKBN ANTARA sebagai lembaga penyedia informasi utama itu sangat strategis. ANTARA memiliki kredibilitas tinggi di luar negeri dan menjadi sumber informasi utama bagi media nasional dan daerah serta internasional," ujar Chusnunia.
Sejak tahun 2021, LKBN ANTARA menunjukan peningkatan dan kestabilan capaian realisasi anggaran. Rata-rata capaian realisasi anggaran mencapai 97,3 persen, menunjukkan perencanaan dan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien. Beberapa produk layanan umum (PSO) seperti Teks Hardnews, Berita TV Feature, Berita TV Hardnews, Infografis, Photostory, dan Podcast berhasil mencapai target.
Efisiensi Anggaran dan Tantangan Peningkatan Kualitas
Meskipun menunjukkan efisiensi anggaran yang tinggi, beberapa produk layanan ANTARA masih menghadapi tantangan dalam pencapaian target. Produk Teks Artikel misalnya, hanya mencapai 82,41 persen dari target, dengan kekurangan 299 unit. Begitu pula dengan Berita Foto yang mencapai 97,31 persen, namun masih mengalami defisit 484 unit. Hal ini menjadi catatan penting untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi jurnalistik ANTARA.
Chusnunia menilai bahwa ketidakterserapan anggaran yang hanya 0,45 persen menunjukkan pengelolaan anggaran yang efisien. Namun, ia juga menyoroti perlunya analisis lebih lanjut terhadap faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi pencapaian target di beberapa produk. "Ketidakterserapan anggaran yang hanya 0,45 persen menunjukkan bahwa pengelolaan anggaran sudah cukup efisien. Namun, kita tetap perlu melihat faktor eksternal yang bisa mempengaruhi pencapaian target di beberapa produk," katanya.
Untuk tahun 2025, LKBN ANTARA menargetkan pendapatan sebesar Rp547,99 miliar, termasuk penugasan PSO sebesar Rp184,62 miliar. Anggaran tersebut tidak mengalami pemangkasan, menunjukkan kepercayaan DPR RI terhadap kinerja ANTARA. Komisi VII DPR RI menekankan pentingnya menjaga efisiensi yang telah dicapai dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
Kinerja ANTARA Biro Kalbar
Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Kalbar, Helti Marini Sipayung, memaparkan kinerja ANTARA Biro Kalbar yang dinilai positif. ANTARA Biro Kalbar konsisten mencapai target produksi berita setiap tahunnya dalam program Public Service Obligation (PSO) yang bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Pada tahun 2023, ANTARA Biro Kalbar memproduksi 2.866 berita, tahun 2024 sebanyak 2.836 berita, dan menargetkan 2.700 berita pada tahun 2025. Produksi berita tersebut dilakukan oleh tiga pewarta teks. Berita-berita PSO disebarluaskan melalui berbagai platform, termasuk website, media sosial, dan kerja sama dengan media cetak, online, dan televisi di Kalimantan Barat.
Rini juga menekankan bahwa target pendapatan Biro Kalbar setiap tahunnya tercapai, menunjukkan komitmen ANTARA sebagai lembaga kantor berita milik negara dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Kalimantan Barat. "Untuk target pendapatan biro setiap tahunnya juga terus tercapai, dan ini tentu menjadi bentuk keseriusan kita untuk menjalankan kewajiban ANTARA sebagai lembaga kantor berita milik negara di Kalbar," tuturnya.
Secara keseluruhan, kunjungan kerja Komisi VII DPR RI ke Kalimantan Barat memberikan apresiasi terhadap kinerja LKBN ANTARA. Meskipun terdapat beberapa catatan terkait pencapaian target produksi di beberapa sektor, efisiensi anggaran dan komitmen ANTARA dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia informasi utama negara mendapat pengakuan positif dari DPR RI. Ke depannya, peningkatan kualitas dan kuantitas produksi jurnalistik ANTARA akan terus menjadi fokus utama.