DPUPR Tangerang Bersihkan Saluran Air Cegah Banjir Susulan
Dinas PUPR Kota Tangerang melakukan pembersihan saluran air untuk mencegah banjir susulan setelah cuaca ekstrem dan hujan lebat melanda wilayah tersebut.
Kota Tangerang dilanda cuaca ekstrem beberapa hari terakhir, mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah. Akibatnya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Tangerang langsung bergerak cepat melakukan sweeping atau pembersihan besar-besaran sampah yang menyumbat saluran air. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi banjir susulan dan meminimalisir dampak buruk bagi warga.
Pembersihan saluran air difokuskan di beberapa titik rawan banjir, termasuk Jalan Langgar Ujung Larangan, Jalan Taman Asri Cipadu, Jalan HOS Cokroaminoto Sudimara Timur, dan Kali Cantiga Hilir. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang, Taufik Syahzaeni, menyatakan bahwa upaya ini dimulai sejak banjir surut. "Sejak banjir terjadi hingga surut, kami mulai melakukan sweeping kebersihan untuk mengamankan saluran air dari tumpukan sampah," ujar Taufik.
Selain sweeping, Pemkot Tangerang juga membangun kisdam darurat di bantaran Kali Angka Ciledug Indah 1 Pedurenan sebagai langkah antisipasi. Imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan turut serta menjaga kebersihan lingkungan juga terus digalakkan. "Karena saat ini masih masuk dalam kategori cuaca ekstrem, kita mengajak kerja sama warga dalam membersihkan saluran air di rumah agar tidak menyebabkan genangan," tambah Taufik Syahzaeni.
Upaya Pencegahan Banjir Susulan di Kota Tangerang
Pembersihan saluran air merupakan bagian dari upaya Pemkot Tangerang dalam mencegah banjir susulan. Langkah ini dinilai penting mengingat prediksi cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang juga telah memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 13 April 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diminta untuk membentuk posko bencana di tingkat RW, menyiapkan tas siaga bencana, dan aktif melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekitar. "Lokasi terdampak banjir yang terus berubah-ubah, masyarakat ditekankan untuk mengaktifkan kerja bakti, memperbanyak lubang biopori, dan tidak membuang sampah sembarangan," tegas Ubaidillah.
Perpanjangan status siaga darurat ini didasarkan pada prakiraan cuaca ekstrem yang masih tinggi di wilayah Jabodetabek dan potensi hujan lebat di Kota Tangerang. Informasi ini diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Surat Balai Besar BMKG Wilayah II Nomor e.B/KL.00.02/007/KBB2/II/2025 tanggal 28 Februari 2025.
Antisipasi dan Kesiapsiagaan Masyarakat
Pemkot Tangerang tidak hanya berfokus pada upaya teknis seperti pembersihan saluran air dan pembangunan kisdam darurat, tetapi juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mencegah dan menghadapi bencana banjir. Imbauan untuk tidak membuang sampah sembarangan, meningkatkan kewaspadaan, dan memperbanyak lubang biopori sangat penting untuk mengurangi risiko banjir.
Dengan adanya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak bencana banjir dapat diminimalisir. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana merupakan kunci utama dalam menghadapi cuaca ekstrem yang masih melanda wilayah Kota Tangerang.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang, mulai dari pembersihan saluran air hingga imbauan kepada masyarakat, menunjukkan komitmen pemerintah dalam melindungi warganya dari ancaman banjir susulan. Semoga upaya ini dapat berjalan efektif dan Kota Tangerang dapat terbebas dari bencana banjir.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG dan mengikuti arahan dari pihak berwenang agar dapat selalu siap menghadapi potensi bencana.