Gubernur Kepri Usul Relaksasi Visa untuk Dongkrak Pariwisata
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mendorong relaksasi kebijakan visa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dan memulihkan sektor pariwisata daerah setelah pandemi, memanfaatkan posisi geografis Kepri yang strategis.
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad, mengusulkan kebijakan relaksasi visa untuk mendongkrak sektor pariwisata daerah. Usulan ini disampaikan di Tanjungpinang, Minggu, 20 Januari 2024, sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri.
Ansar menekankan pentingnya kebijakan visa yang lebih fleksibel untuk pemulihan pariwisata Kepri pasca pandemi COVID-19. Ia mencontohkan keberhasilan kebijakan bebas visa pada 2019 yang mampu menarik 2,86 juta wisatawan mancanegara. Namun, kebijakan visa yang lebih ketat setelah pandemi dinilai menghambat pertumbuhan sektor ini.
Kepri memiliki keunggulan geostrategis yang signifikan. Kedekatan dengan Singapura dan Malaysia, serta infrastruktur yang memadai, menjadi modal besar untuk mengembangkan pariwisata lintas batas. Oleh karena itu, relaksasi visa, termasuk Visa on Arrival (VoA) dengan masa berlaku lebih singkat dan harga terjangkau, dirasa sangat penting.
Relaksasi visa diharapkan mampu memperkuat daya tarik Kepri sebagai destinasi wisata dan investasi. Dampak positifnya akan dirasakan secara luas oleh masyarakat. Posisi Kepri sebagai salah satu dari sepuluh check point penting perdagangan dunia dan letaknya di Selat Malaka, jalur pelayaran tersibuk, dengan 90 ribu kapal dan 70 juta kontainer yang melintas setiap tahun, menunjukkan potensi besar Kepri sebagai destinasi wisata.
Ansar optimistis Kepri bisa menjadi destinasi wisata terbesar ketiga di Indonesia setelah Bali dan Jakarta, berkat potensi dan strategi yang tepat. Ia juga menyoroti keberhasilan kebijakan visa tujuh hari yang diterapkan akhir tahun 2024 dengan biaya Rp250.000, yang telah menarik 5.800 wisatawan asing dalam waktu singkat.
Dengan adanya opsi visa tujuh hari dan VoA 30 hari, wisatawan memiliki pilihan yang lebih beragam dan terjangkau. Hal ini meningkatkan daya saing pariwisata Kepri di kancah internasional. Strategi ini diharapkan mampu menarik lebih banyak wisatawan mancanegara dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.
Kesimpulannya, usulan relaksasi visa ini merupakan langkah strategis Gubernur Kepri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui sektor pariwisata. Dengan memanfaatkan keunggulan geografis dan infrastruktur yang ada, diharapkan Kepri dapat bersaing dengan destinasi wisata lainnya dan menarik lebih banyak wisatawan internasional.