Guru PAUD di Biak Numfor Berperan Penting Cegah Stunting, Target Nol Kasus di 2025
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor, Papua, menekankan peran penting guru PAUD dalam mencegah stunting, dengan target penurunan angka stunting hingga nol pada tahun 2025.
Kabupaten Biak Numfor, Papua, tengah gencar berupaya mencegah stunting. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Biak Numfor menyatakan bahwa guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memegang peran krusial dalam upaya ini. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala DP3AKB Biak Numfor, Johanna Nap, pada Rabu lalu di Biak. Upaya pencegahan stunting melibatkan berbagai pihak dan strategi, termasuk peran aktif satuan PAUD.
Menurut Johanna Nap, satuan PAUD terintegrasi berperan sebagai wadah utama untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang pola makan, pola asuh, dan sanitasi yang tepat, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak. Edukasi ini sangat penting untuk mencegah terjadinya stunting. Selain itu, PAUD juga memberikan stimulasi penting bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
Percepatan penurunan angka stunting di Biak Numfor membutuhkan intervensi spesifik dan sensitif, termasuk di sektor pendidikan. Intervensi ini dijalankan secara konvergen, holistik, integratif, dan berkualitas melalui kolaborasi multisektoral di tingkat pusat, daerah, dan desa. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Peran Strategis Guru PAUD dalam Pencegahan Stunting
Kepala DP3AKB Biak Numfor menekankan pentingnya dukungan dan keterlibatan guru PAUD dalam upaya pencegahan stunting. Dengan koordinasi intensif antar instansi pemerintah daerah, diharapkan penanganan stunting pada anak usia dini akan lebih efektif. "Satuan PAUD terintegrasi penting sebagai forum untuk memberikan edukasi tentang pola makan, pola asuh, dan pola sanitasi kepada para orang tua, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan," ujar Johanna Nap.
Lebih lanjut, ibu Nap menjelaskan bahwa PAUD memberikan stimulasi penting bagi perkembangan kognitif dan tumbuh kembang anak. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas. Dengan demikian, peran guru PAUD tidak hanya sebatas pendidikan formal, tetapi juga mencakup aspek kesehatan dan kesejahteraan anak.
Pemerintah Kabupaten Biak Numfor menyadari pentingnya peran PAUD dalam upaya pencegahan stunting. Oleh karena itu, keterlibatan guru PAUD menjadi bagian integral dari strategi daerah dalam menurunkan angka stunting.
Dengan adanya dukungan dan pelatihan yang memadai, diharapkan guru PAUD dapat menjalankan peran mereka secara optimal dalam mencegah stunting.
Target Nol Stunting di Tahun 2025
Pencegahan stunting menjadi salah satu program strategis daerah di Kabupaten Biak Numfor. Untuk mencapai target tersebut, telah dibentuk satuan tugas penanganan stunting anak. Target ambisius yang dicanangkan adalah penurunan angka stunting hingga nol pada tahun 2025.
Target ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam mengatasi masalah stunting. Berbagai upaya telah dan akan terus dilakukan untuk mencapai target tersebut. Salah satu strategi kunci adalah memaksimalkan peran guru PAUD dalam memberikan edukasi dan stimulasi kepada anak-anak.
Program ini membutuhkan kerja sama yang erat antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan target penurunan angka stunting hingga nol pada tahun 2025 dapat tercapai.
Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak usia dini menjadi fokus utama. Hal ini mencakup pemberian nutrisi yang cukup, akses layanan kesehatan yang mudah, dan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Kesimpulan
Peran guru PAUD dalam pencegahan stunting di Kabupaten Biak Numfor sangatlah krusial. Melalui edukasi, stimulasi, dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, diharapkan target penurunan angka stunting hingga nol pada tahun 2025 dapat terwujud. Upaya ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan berkualitas.