Indonesia Butuh Pertumbuhan 6-7% untuk Lepas dari Jebakan Menengah
Bappenas menyatakan Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi 6-7% untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mencapai visi Indonesia Emas 2045, menghadapi tantangan kesenjangan ekonomi dan rendahnya produktivitas.
Pertumbuhan Ekonomi 6-7% Kunci Lepas dari Jebakan Pendapatan Menengah
Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan, yakni 6 hingga 7 persen, untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah. Demikian disampaikan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Kamis, 30 Januari 2024 di Jakarta. Target ini krusial untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, yang meliputi negara yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.
Target 2045 dan Tantangannya
Dengan waktu yang tersisa kurang dari 21 tahun menuju 2045, capaian pertumbuhan ekonomi 6-7 persen menjadi sangat penting. Pertumbuhan 7 persen berpotensi membuat Indonesia lepas dari jebakan pendapatan menengah sebelum 2040, sedangkan pertumbuhan 6 persen diperkirakan akan dicapai sekitar tahun 2041. Pemerintah telah menetapkan sejumlah target untuk menjadi negara maju pada 2045, antara lain pendapatan per kapita US$30.300, pengurangan kemiskinan dan kesenjangan mendekati nol persen, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kesenjangan dan Rendahnya Produktivitas: Hambatan Utama
Namun, perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 dihadapkan pada sejumlah tantangan. Eka Chandra Buana, Deputi Bappenas Bidang Perencanaan Makro, menyebutkan bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara lain dalam hal pertumbuhan inklusif. Indeks inklusi yang masih rendah menjadi salah satu indikatornya. Selain itu, kesenjangan pendapatan di Indonesia termasuk yang tertinggi di antara negara-negara lain, ditambah dengan rendahnya tingkat produktivitas meskipun modal yang tersedia cukup besar. Rendahnya Indeks Sumber Daya Manusia juga menjadi faktor penghambat.
Ancaman Ekonomi dan Geopilitik
Berbagai isu terkini juga menjadi tantangan, seperti potensi penurunan jumlah kelas menengah dan ancaman PHK massal yang dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi. Situasi geopolitik dan geoekonomi global, serta kesenjangan ekonomi antara wilayah barat dan timur Indonesia, juga menjadi perhatian serius.
Kesimpulan
Kesimpulannya, mencapai pertumbuhan ekonomi 6-7 persen merupakan kunci bagi Indonesia untuk keluar dari jebakan pendapatan menengah dan mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Namun, berbagai tantangan seperti kesenjangan ekonomi, rendahnya produktivitas, dan kondisi geopolitik global harus diatasi untuk mencapai target tersebut. Pemerintah perlu fokus pada strategi yang komprehensif untuk mengatasi hambatan-hambatan ini dan memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.