Indonesia Targetkan Kirim 300 Perawat ke Jepang Tahun Ini
Kementerian Kesehatan Indonesia menargetkan pengiriman 300 perawat dari politeknik kesehatan ke Jepang pada tahun ini untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di sana, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Kementerian Kesehatan Indonesia (Kemenkes) menargetkan pengiriman setidaknya 300 perawat dari politeknik kesehatan Indonesia ke Jepang pada tahun ini. Para perawat tersebut akan ditempatkan di berbagai wilayah, termasuk Prefektur Mie. Kemenkes juga akan memberikan dukungan untuk adaptasi budaya dan peningkatan kompetensi para perawat tersebut. Hal ini disampaikan langsung oleh Direktur Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes, Yuli Farianti, di Jakarta, Selasa (6/5).
Target pengiriman perawat tahun ini terbilang signifikan, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya di mana Indonesia hanya mengirimkan sekitar 200 perawat per tahun. Peningkatan ini didorong oleh minat tinggi perawat muda yang termotivasi oleh keberhasilan para senior mereka bekerja di Jepang. "Sejak tahun 2020, Jepang telah membuka peluang bagi perawat dan caregiver. Saat ini, kita melihat jumlah perawat kita mencapai 102,16 persen, (sehingga kebutuhan Jepang) dapat dipenuhi oleh produksi nasional kita," jelas Farianti.
Indonesia memiliki sumber daya perawat yang melimpah. Setiap tahunnya, sekitar 30 ribu perawat lulus dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, 9 ribu di antaranya berasal dari 38 politeknik kesehatan di bawah naungan Kemenkes. Dari tahun 2019 hingga 2024, setidaknya 863 dari 1.274 lulusan yang dikirim ke luar negeri ditempatkan di Jepang, menunjukkan tingginya permintaan dan kesuksesan program ini.
Kerja Sama Indonesia-Jepang dan Dukungan Peningkatan Kompetensi
Untuk mendukung keberhasilan program ini, Kemenkes dan Pemerintah Prefektur Mie telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 30 Juli 2024. MoU ini mencakup peningkatan keterampilan tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar sertifikasi perawat dan caregiver di Jepang. Hal ini penting mengingat tantangan yang mungkin dihadapi para perawat, seperti perbedaan bahasa dan budaya, serta beban kerja yang cukup tinggi.
Farianti menekankan pentingnya adaptasi dan peningkatan kompetensi. Ia juga menyampaikan peluang karier yang menjanjikan bagi para perawat di Jepang, termasuk kesempatan untuk menjadi perawat spesialis dalam menangani penyakit-penyakit berat seperti kanker, penyakit jantung, stroke, dan masalah urologi.
Dukungan dari pemerintah Jepang juga sangat signifikan. Gubernur Prefektur Mie, Ichimi Katsuyuki, menjelaskan bahwa populasi lansia di prefektur tersebut mencapai lebih dari 30 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 29 persen. Beberapa tahun terakhir, Prefektur Mie mencatat angka harapan hidup tertinggi, salah satu faktornya adalah kehidupan yang minim stres.
Katsuyuki menambahkan bahwa profesi keperawatan sangat dihormati di Jepang, sehingga pemerintah memberikan gaji yang kompetitif. Lebih lanjut, ia juga menekankan peluang bagi perawat Indonesia untuk mendapatkan izin tinggal permanen di Jepang setelah memenuhi persyaratan tertentu.
Peluang dan Tantangan bagi Perawat Indonesia di Jepang
Program pengiriman perawat ke Jepang ini menawarkan peluang emas bagi perawat Indonesia untuk meningkatkan karier dan memperoleh pengalaman internasional. Namun, para perawat juga perlu mempersiapkan diri menghadapi tantangan, seperti perbedaan budaya dan bahasa, serta beban kerja yang tinggi. Kemenkes berupaya untuk memitigasi tantangan ini melalui program pelatihan dan dukungan adaptasi budaya.
Keberhasilan program ini bergantung pada kerja sama yang erat antara Kemenkes Indonesia, pemerintah Jepang, dan para perawat Indonesia sendiri. Dengan persiapan yang matang dan dukungan yang memadai, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi kedua negara, baik dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan di Jepang maupun dalam meningkatkan kesejahteraan perawat Indonesia.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh sukses kerja sama internasional dalam bidang kesehatan, membuka jalan bagi kerja sama serupa di masa mendatang.