Inflasi Jawa Timur April 2025 Capai 0,93 Persen, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Utama
Tarif listrik, emas perhiasan, dan beberapa komoditas pangan mendorong inflasi Jawa Timur pada April 2025 mencapai 0,93 persen secara month-to-month (mtm).
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan inflasi sebesar 0,93 persen (month-to-month/mtm) pada bulan April 2025. Kenaikan ini didorong oleh beberapa faktor, terutama kenaikan tarif listrik, harga emas perhiasan, dan sejumlah komoditas lainnya. Laporan ini disampaikan langsung oleh Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, dalam konferensi pers di Surabaya pada Jumat lalu. Kenaikan harga tersebut berdampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat Jawa Timur.
Secara spesifik, kenaikan tarif listrik memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi, mencapai 33,67 persen dan berkontribusi 0,99 persen terhadap total inflasi. Hal ini disebabkan oleh berakhirnya diskon tarif listrik 50 persen yang diberlakukan sebelumnya, sehingga tarif kembali ke harga normal. Selain itu, kenaikan harga emas perhiasan juga turut signifikan, mencapai 12,63 persen dan berkontribusi 0,2 persen terhadap inflasi. Kenaikan harga emas global menjadi faktor utama penyebabnya.
Berbagai komoditas lain juga mengalami kenaikan harga dan turut berkontribusi pada inflasi, meskipun dengan andil yang lebih kecil. Komoditas-komoditas tersebut antara lain angkutan udara (6,46 persen, andil 0,08 persen), bawang merah (7,18 persen, andil 0,03 persen), kelapa (24,86 persen, andil 0,03 persen), santan jadi (14,38 persen, andil 0,02 persen), tomat (9,03 persen, andil 0,01 persen), dan sigaret kretek mesin (SKM) (0,56 persen, andil 0,01 persen). Kenaikan harga angkutan udara juga disebabkan oleh berakhirnya stimulus pemerintah berupa diskon tarif.
Kenaikan Tarif Listrik dan Emas Picu Inflasi
Kenaikan tarif listrik menjadi faktor dominan yang mendorong inflasi di Jawa Timur pada bulan April 2025. Kepala BPS Jawa Timur, Zulkipli, menjelaskan bahwa berakhirnya program diskon tarif listrik menyebabkan lonjakan harga yang signifikan. "Inflasi bulan ke bulan khususnya Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,93 persen jika dibandingkan dengan Maret 2025," ungkap Zulkipli. Hal ini berdampak langsung pada pengeluaran rumah tangga dan berpotensi meningkatkan biaya produksi bagi pelaku usaha.
Sementara itu, kenaikan harga emas global juga berpengaruh terhadap harga emas perhiasan di Indonesia. Kenaikan harga emas internasional berdampak pada peningkatan harga emas perhiasan di pasaran domestik, sehingga berkontribusi terhadap inflasi. Kondisi ini menunjukkan keterkaitan erat antara pasar internasional dan kondisi ekonomi di dalam negeri.
Selain tarif listrik dan emas, beberapa komoditas pangan juga mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga bawang merah, kelapa, dan tomat, misalnya, turut memberikan andil terhadap inflasi, meskipun tidak sebesar kontribusi tarif listrik dan emas. Kenaikan harga kelapa, khususnya, dikaitkan dengan peningkatan volume ekspor ke Tiongkok, sehingga stok di dalam negeri berkurang.
Inflasi di Tingkat Kabupaten/Kota
Inflasi di Jawa Timur pada April 2025 juga bervariasi di tingkat kabupaten/kota. Kota Kediri mencatat inflasi tertinggi sebesar 1,33 persen (mtm), sementara Kabupaten Gresik mencatat inflasi terendah sebesar 0,39 persen (mtm). Variasi ini menunjukkan perbedaan kondisi ekonomi dan dinamika pasar di masing-masing wilayah.
Kabupaten/kota lain juga menunjukkan angka inflasi yang beragam. Kabupaten Tulungagung mencatat inflasi 1,11 persen, Surabaya 1,09 persen, Kota Malang 1,07 persen, Bojonegoro 1,04 persen, Kota Madiun 0,92 persen, Banyuwangi 0,77 persen, Sumenep 0,72 persen, dan Jember 0,49 persen. Perbedaan ini perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan ekonomi di masing-masing wilayah.
Secara keseluruhan, inflasi tahun kalender (ytd) April 2025 terhadap Desember 2024 sebesar 1,23 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun (yoy) April 2025 terhadap April 2024 sebesar 1,35 persen. Data ini menunjukkan tren inflasi di Jawa Timur dan perlu menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi.
Kesimpulannya, inflasi di Jawa Timur pada April 2025 didorong oleh berbagai faktor, dengan kenaikan tarif listrik dan harga emas sebagai penyumbang utama. Pemerintah perlu memperhatikan kondisi ini dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi di Jawa Timur.