Investasi Rp60,7 Triliun untuk Kebun dan Pabrik Tebu di Merauke, Papua Selatan
Investor PT Global Papua Abadi siapkan dana fantastis Rp60,7 triliun untuk membangun perkebunan tebu seluas 400 ribu hektare dan pabrik gula di Merauke, Papua Selatan, dengan target operasional tahun 2026.
Investasi Besar di Sektor Perkebunan Tebu Papua Selatan
Provinsi Papua Selatan bersiap menyambut investasi besar di sektor perkebunan tebu. PT Global Papua Abadi (GPA) telah menyatakan komitmennya untuk menanamkan modal sebesar Rp60,7 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan lahan perkebunan tebu seluas 400 ribu hektare dan pembangunan pabrik gula di Merauke. Proyek ambisius ini ditargetkan beroperasi penuh pada tahun 2026.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan, dan Perikanan (DP2KP) Provinsi Papua Selatan, Paino, membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, berbagai persiapan telah dilakukan, termasuk pembukaan lahan, pembibitan, dan pembangunan pabrik. "Berbagai persiapan saat ini sudah dilakukan, baik pembibitan maupun pembukaan lahan serta pembangunan pabrik yang dijadwalkan mulai beroperasi tahun 2026 mendatang," ujar Paino dalam keterangannya, Senin.
Proyek ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Papua Selatan, membuka lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Investasi ini juga menandai langkah maju dalam pengembangan industri gula nasional.
Persiapan Pembangunan Pabrik Gula di Merauke
PT Global Papua Abadi saat ini tengah fokus pada tahap awal pengembangan proyek. Perusahaan tersebut telah berhasil membuka lahan seluas 8.500 hektare dari target 23.000 hektare untuk perkebunan tebu. Selain itu, lahan seluas 200 hektare telah disiapkan untuk pembibitan tebu. Proses pembangunan pabrik gula juga tengah berjalan sesuai rencana.
Pabrik gula yang akan dibangun di Merauke ditargetkan mampu memproduksi 20 ton gula per hari. Angka produksi ini diharapkan dapat meningkat seiring dengan perluasan lahan perkebunan tebu hingga mencapai 400 ribu hektare. "Luas lahan perkebunan tebu nantinya mencapai 400 ribu hektare," tambah Paino.
Proses pembangunan dan pengembangan proyek ini diawasi secara ketat oleh pemerintah daerah untuk memastikan berjalan sesuai rencana dan standar operasional yang berlaku. Kerjasama yang baik antara investor dan pemerintah daerah diharapkan dapat memastikan keberhasilan proyek ini.
Target Operasional dan Dampak Ekonomi
Dengan target operasional pada tahun 2026, proyek ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Papua Selatan. Pembangunan pabrik gula dan perkebunan tebu akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar. Selain itu, peningkatan produksi gula nasional juga akan mengurangi ketergantungan impor.
Paino optimis proyek ini akan berjalan lancar dan memberikan manfaat yang signifikan. "Mudah-mudahan pabrik tersebut selesai dibangun tahun 2026 mendatang dan langsung beroperasi," harapnya. Pemerintah daerah berkomitmen untuk mendukung penuh proyek ini agar dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Selatan.
Proyek ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sekitar Merauke, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mengurangi angka pengangguran. Keberhasilan proyek ini akan menjadi contoh bagi investasi di sektor pertanian lainnya di Papua Selatan.
Rincian Proyek:
- Investor: PT Global Papua Abadi (GPA)
- Investasi: Rp60,7 triliun
- Luas Lahan Perkebunan Tebu (Target): 400.000 hektare
- Luas Lahan Perkebunan Tebu (Saat Ini): 8.500 hektare
- Luas Lahan Pembibitan: 200 hektare
- Kapasitas Produksi Pabrik Gula (per hari): 20 ton
- Target Operasional: 2026
Proyek ini menandai langkah signifikan dalam pengembangan industri gula di Indonesia, khususnya di wilayah Papua Selatan. Suksesnya proyek ini akan berdampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat setempat.