Jahja Setiaatmadja Lepas Jabatan Presdir BCA, Hendra Lembong Terpilih Sebagai Pengganti
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, resmi akan melepaskan jabatannya pada 1 Juni 2025 dan digantikan oleh Hendra Lembong, setelah keputusan RUPST pada 12 Maret 2025.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja, akan segera mengakhiri masa jabatannya. Pengumuman resmi disampaikan dalam konferensi pers virtual pada Rabu lalu. Pergantian kepemimpinan ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BCA pada 12 Maret 2025 dan akan efektif pada 1 Juni 2025. Keputusan ini juga mencakup perubahan susunan dewan komisaris dan direksi perseroan.
Dalam konferensi pers tersebut, Jahja Setiaatmadja menjelaskan bahwa setelah RUPST, BCA telah mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk proses fit and proper test bagi calon penggantinya. OJK telah menyetujui permohonan tersebut, dan Jahja sendiri dinyatakan layak untuk posisi barunya sebagai Presiden Komisaris BCA. Hal ini menandai babak baru dalam perjalanan kariernya di BCA.
Pergantian kepemimpinan ini bukan hanya melibatkan posisi Presiden Direktur. John Kosasih akan menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur, dan Hendra Tanumihardja sebagai Direktur. Jahja Setiaatmadja menyatakan, "Saya perpisahan sebagai presdir, namun kita akan tetap bertemu sebagai preskom." Ia memastikan transisi kepemimpinan akan berjalan lancar dan berkelanjutan.
Pergantian Kepemimpinan dan Dividen BCA
RUPST BCA pada 12 Maret 2025 juga menyetujui beberapa keputusan penting lainnya. Salah satunya adalah menerima pengunduran diri Djohan Emir Setijoso sebagai Presiden Komisaris, efektif 1 Juni 2025. Keputusan ini selaras dengan pergantian Presiden Direktur yang telah dijelaskan sebelumnya.
Selain pergantian kepemimpinan, RUPST juga menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp300 per saham dari laba bersih tahun buku 2024. Jahja Setiaatmadja menekankan komitmen BCA untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham. "Kami akan terus melangkah secara prudent sepanjang 2025, sekaligus konsisten mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor," ujarnya.
Pembagian dividen ini menunjukkan peningkatan sebesar 11,1 persen dibandingkan tahun buku 2023. BCA membukukan laba bersih sebesar Rp54,8 triliun pada tahun 2024. Dividen tunai tersebut termasuk dividen interim sebesar Rp50 per saham yang telah dibayarkan pada 11 Desember 2024, sehingga sisa yang akan dibayarkan adalah Rp250 per saham.
Proses pembayaran dividen akan dilakukan pada tanggal yang akan ditetapkan oleh direksi perseroan. Keputusan ini mencerminkan kinerja positif BCA dan komitmennya untuk berbagi keuntungan dengan pemegang saham.
Masa Depan BCA di Bawah Kepemimpinan Baru
Dengan berakhirnya masa jabatan Jahja Setiaatmadja sebagai Presiden Direktur, BCA memasuki babak baru di bawah kepemimpinan Hendra Lembong. Pengalaman dan keahlian Hendra Lembong diharapkan dapat membawa BCA mencapai kesuksesan lebih lanjut. Transisi kepemimpinan yang telah direncanakan dengan matang ini diharapkan berjalan mulus dan tanpa hambatan berarti.
Pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari strategi BCA untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan di masa depan. Dengan komitmen yang kuat terhadap pemegang saham dan pertumbuhan ekonomi nasional, BCA diharapkan dapat terus berkontribusi positif bagi perekonomian Indonesia.
BCA juga akan terus menerapkan strategi yang prudent dan berkelanjutan dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini akan memastikan stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi perusahaan di tengah dinamika ekonomi global.
Secara keseluruhan, pergantian kepemimpinan di BCA menandai tonggak penting dalam sejarah perusahaan. Dengan kepemimpinan baru dan strategi yang terencana, BCA siap menghadapi tantangan dan peluang di masa depan.