Jasindo Optimistis Minat Asuransi Tani Meningkat, Petani Makin Sadar Risiko
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) optimis minat asuransi tani meningkat tahun ini seiring kesadaran petani akan risiko pertanian di tengah cuaca ekstrem, meskipun klaim masih sulit diproyeksikan karena banjir.
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menyampaikan optimisme terkait peningkatan minat asuransi pertanian di tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Head of Corporate Communication Jasindo, Yura Rhamanda Aditya, usai menjadi pembicara dalam acara "AHConnect: Workshop Menulis Kreatif Untuk Pelajar Generasi Emas" di Jakarta. Optimisme ini didasari oleh meningkatnya kesadaran petani akan risiko usaha tani, terutama dampak cuaca ekstrem yang semakin sering terjadi.
Yura menjelaskan bahwa produk Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dirancang untuk melindungi petani dari gagal panen akibat hama, banjir, dan kekeringan. Premi AUTP sebesar Rp180.000 per hektar, namun petani hanya membayar Rp36.000 (20 persen) karena sisanya disubsidi pemerintah. Nilai pertanggungan maksimal per hektar mencapai Rp6 juta.
Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagai sentra produksi beras nasional, menjadi wilayah dengan pemegang polis AUTP terbanyak. Meskipun demikian, proyeksi klaim asuransi untuk musim tanam awal tahun ini masih sulit dilakukan karena banyak daerah yang masih terendam banjir, sehingga survei kerusakan lahan belum dapat dilaksanakan secara menyeluruh. "Kalau untuk klaim, kebetulan ini kan karena curah hujannya pun masih tidak tentu ya, jadi banyak daerah yang memang masih tergenang banjir, kayak terakhir saya lihat di Karawang gitu ya, jadi memang itu belum bisa dilakukan survei, baru kami tahu lahan kerusakannya berapa banyak," ungkap Yura.
Pertumbuhan Positif Asuransi Jasindo dan Peran AUTP
Sekretaris Perusahaan Asuransi Jasindo, Brellian Gema, sebelumnya telah menyatakan bahwa Jasindo telah memberikan perlindungan asuransi kepada lebih dari 9 juta petani di Indonesia, dengan total pertanggungan mencapai 5,8 juta hektar lahan hingga akhir 2024. Kinerja Jasindo sendiri tercatat positif hingga November 2024, dengan total pendapatan premi mencapai Rp3,47 triliun, meningkat 39,24 persen secara tahunan.
Program AUTP terbukti memberikan dampak signifikan bagi para petani. Dengan premi yang terjangkau dan subsidi pemerintah, AUTP mampu meringankan beban petani dan memberikan rasa aman dalam menghadapi risiko pertanian. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional.
Keberhasilan program AUTP juga menunjukkan pentingnya peran asuransi dalam sektor pertanian. Asuransi tidak hanya melindungi petani dari kerugian finansial, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih berani berinvestasi dan meningkatkan produktivitas.
Ke depan, diharapkan program AUTP dapat diperluas jangkauannya dan terus ditingkatkan kualitasnya agar lebih banyak petani yang terlindungi.
Tantangan dan Peluang Asuransi Pertanian di Indonesia
Meskipun Jasindo optimis terhadap peningkatan minat asuransi tani, masih ada tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah aksesibilitas asuransi bagi petani di daerah terpencil. Perlu adanya upaya untuk mempermudah akses informasi dan pendaftaran asuransi bagi petani di daerah-daerah tersebut.
Selain itu, perlu juga peningkatan edukasi kepada petani tentang manfaat dan mekanisme asuransi pertanian. Dengan pemahaman yang baik, petani akan lebih terdorong untuk memanfaatkan program asuransi dan memperoleh manfaatnya secara maksimal.
Di sisi lain, peningkatan kesadaran petani terhadap risiko usaha tani dan dukungan pemerintah melalui subsidi merupakan peluang besar bagi perkembangan asuransi pertanian di Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi industri asuransi pertanian di masa depan.
Partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, perusahaan asuransi, dan lembaga terkait, sangat penting untuk memastikan keberhasilan program asuransi pertanian dan peningkatan kesejahteraan petani Indonesia.
Acara "AHConnect: Workshop Menulis Kreatif Untuk Pelajar Generasi Emas", yang diselenggarakan oleh Antara Heritage Center dan beberapa perusahaan BUMN, juga menjadi bukti komitmen perusahaan untuk mendukung pengembangan generasi muda dan peningkatan literasi di berbagai bidang, termasuk asuransi.