Jawa Tengah: Uji Coba Padi Biosalin dan Bahan Bakar Pentasol oleh BRIN
BRIN memilih Jawa Tengah sebagai lokasi uji coba inovasi padi Biosalin yang tahan air payau dan pengembangan bahan bakar alternatif Pentasol dari sampah plastik, guna meningkatkan ketahanan pangan dan energi.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadikan Jawa Tengah sebagai lokasi uji coba inovasi pengembangan padi Biosalin dan bahan bakar Pentasol. Inovasi ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan dan energi di provinsi tersebut. Uji coba dilakukan di beberapa wilayah pesisir Jawa Tengah, memanfaatkan lahan marjinal yang sebelumnya tidak terpakai.
Peneliti Ahli Utama di Organisasi Riset Energi Manufaktur BRIN, Tri Martini Patria, menjelaskan bahwa uji coba padi Biosalin telah dilakukan di Kota Semarang. Potensi lahan marjinal di pesisir Jawa Tengah mencapai 15.000 hektare, namun baru 500 hektare yang dieksplorasi. Hasil panen padi Biosalin varietas 1 dan 2 menunjukkan potensi produksi gabah kering hingga 9-10 ton per hektare, meskipun pada lahan marjinal hasil panen di bawah 9 ton per hektare masih tergolong baik. "Terakhir kami panen 6,9 ton gabah kering per ha. Percontohannya di Kota Semarang," ungkap Tri Martini Patria.
Selain itu, BRIN juga menguji coba produksi Pentasol, bahan bakar alternatif dari sampah plastik, di Kota Semarang. Proses ini terbukti efektif, dengan 1 kilogram sampah plastik mampu menghasilkan 85-90 persen bahan bakar alternatif setara Dexlite. Kedua inovasi ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, yang melihatnya sebagai langkah strategis menuju kemandirian pangan dan energi di Jawa Tengah.
Padi Biosalin: Solusi Pertanian di Lahan Marjinal
Padi Biosalin, yang merupakan varietas padi tahan air payau, menawarkan solusi bagi permasalahan pertanian di lahan marjinal pesisir. BRIN telah memperbanyak jumlah benih varietas padi Biosalin 1 dan 2, sehingga kini dapat ditanam di beberapa kabupaten di Jawa Tengah, seperti Brebes, Cilacap, dan Jepara. Keberhasilan budidaya padi Biosalin ini berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian dan pendapatan petani di daerah pesisir.
Dengan potensi lahan marjinal yang mencapai 15.000 hektare, pengembangan padi Biosalin di Jawa Tengah memiliki prospek yang sangat menjanjikan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional. BRIN berharap, dengan inovasi ini, produksi beras di Jawa Tengah dapat meningkat secara signifikan.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut baik inovasi ini dan mendorong percepatan pengembangannya. Beliau menekankan pentingnya kolaborasi antara BRIN dan pemerintah daerah untuk memastikan keberhasilan program ini.
Pentasol: Mengubah Sampah Plastik Menjadi Energi
Inovasi Pentasol menawarkan solusi untuk mengatasi masalah sampah plastik yang semakin mengkhawatirkan. Dengan teknologi ini, sampah plastik dapat diubah menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Keberhasilan uji coba di Semarang menunjukkan potensi besar Pentasol sebagai sumber energi alternatif.
Proses produksi Pentasol yang efisien, dengan 1 kilogram sampah plastik menghasilkan bahan bakar setara Dexlite, menjadikannya solusi yang ekonomis dan efektif. Pengembangan Pentasol diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan sekaligus mengatasi permasalahan sampah plastik.
Gubernur Jawa Tengah juga mengapresiasi inovasi Pentasol dan mendorong implementasinya di Jawa Tengah. Beliau berharap, dengan inovasi ini, Jawa Tengah dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dan pemanfaatan energi alternatif.
Kesimpulan: Inovasi padi Biosalin dan bahan bakar Pentasol dari BRIN menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan ketahanan pangan dan energi di Jawa Tengah. Dukungan penuh dari pemerintah daerah diharapkan dapat mempercepat implementasi dan pengembangan kedua inovasi ini, sehingga memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah dan Indonesia secara keseluruhan.