Kaltim Gandeng Perusahaan Tambang Bantu Mitigasi Longsor Kukar
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berkolaborasi dengan perusahaan tambang untuk membantu penanganan dampak longsor di Desa Purwajaya, Kutai Kartanegara, yang telah merusak 15 rumah warga.
Bencana longsor yang melanda Desa Purwajaya, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, telah mengakibatkan kerusakan pada 15 rumah penduduk. Peristiwa ini terjadi pada belum lama ini, dan telah menimbulkan keprihatinan dari berbagai pihak. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bergerak cepat dengan menggandeng perusahaan pertambangan di sekitar lokasi untuk membantu upaya mitigasi dan pemulihan pasca bencana.
Kepala Bidang Minerba Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Achmad Prannata, menjelaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov Kaltim terhadap warga yang terdampak. Rapat koordinasi telah dilakukan bersama Pemkab Kukar dan perusahaan tambang seperti PT ABK dan PT Insani untuk merumuskan langkah penanganan yang efektif dan terkoordinasi. Kerja sama ini difokuskan pada bantuan peralatan berat dan logistik untuk mempercepat proses pemulihan.
"Ini adalah bentuk kepedulian Dinas ESDM Kaltim. Kami khawatir warga mengalami kesulitan beraktivitas usai bencana sehingga kami harus membangun kolaborasi dengan perusahaan tambang di sekitar untuk membantu memitigasi," ujar Achmad Prannata. Langkah cepat ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani bencana dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Pembagian Tugas dan Bantuan Konkret
Penanganan bencana longsor di lapangan dikomandoi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kukar, dikoordinasikan oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kukar. Perusahaan tambang terdekat ditugaskan untuk membantu penyediaan alat berat guna mempercepat pembersihan material longsor. Sementara itu, bantuan kebutuhan dasar seperti sembako dikoordinasikan oleh Pemkab Kukar bersama forum Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara, Ahyani Fadianur Diani, menyampaikan apresiasi atas respons cepat Pemprov Kaltim. Ia menjelaskan bahwa longsor tidak hanya terjadi di Purwajaya, tetapi juga di tiga titik lain di Kecamatan Loa Janan. Bantuan dari perusahaan tambang difokuskan pada pembersihan material tanah di jalan dan normalisasi sungai yang tertutup material longsor.
"Prinsipnya, kami meminta bantuan dari perusahaan-perusahaan terdekat di Loa Janan untuk membantu peralatan pascabencana, seperti membersihkan material tanah di jalan dan normalisasi sungai yang tertutup," ungkap Ahyani. Hal ini menunjukkan pentingnya kolaborasi antar pemerintah dan pihak swasta dalam penanggulangan bencana.
Tim dari Pemkab Kukar telah melakukan survei dan investigasi untuk menentukan kebutuhan peralatan dan volume pekerjaan yang diperlukan. Prioritas utama adalah membersihkan jalan dan menormalisasi sungai untuk mencegah dampak bencana yang lebih luas, terutama kemacetan panjang yang terjadi di jalan tersebut setelah pukul 19.00 WITA.
Penanganan Jangka Pendek dan Panjang
Sebagai penanganan awal, Pemkab Kukar telah menyalurkan bantuan makanan melalui kepala desa dan mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga terdampak. Namun, Pemkab Kukar juga telah merencanakan relokasi rumah warga yang terdampak karena lokasi permukiman saat ini dinilai tidak layak. Koordinasi dengan pihak desa terkait penyediaan lahan relokasi sedang dilakukan.
Untuk normalisasi sungai, Pemkab Kukar berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan. Kerja sama yang terjalin antara Pemprov Kaltim, Pemkab Kukar, perusahaan tambang, dan instansi terkait lainnya menunjukkan komitmen bersama dalam menangani bencana longsor ini secara komprehensif dan berkelanjutan. Semoga upaya ini dapat meminimalisir dampak buruk dan memberikan solusi jangka panjang bagi masyarakat.
Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar berkomitmen untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat terdampak longsor. Selain bantuan fisik dan logistik, pemerintah juga berupaya untuk memberikan solusi jangka panjang agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Relokasi warga ke tempat yang lebih aman menjadi salah satu solusi yang sedang dikaji.