Kemenkominfo Ajak Perkuat Perlindungan Anak di Dunia Siber
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan perlindungan anak di dunia digital guna meminimalisir dampak negatif konten berbahaya.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat perlindungan anak di dunia siber. Hal ini disampaikan langsung oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Program Strategis, Aida Razalina, di Surabaya pada Rabu, 7 Mei 2024. Pernyataan ini muncul sebagai respons atas maraknya konten negatif di dunia digital yang dapat membahayakan anak-anak Indonesia.
Menurut Aida Razalina, dunia digital memiliki dua sisi. Di satu sisi, dunia digital menawarkan kemudahan akses informasi dan berbagai layanan. Namun di sisi lain, kemudahan akses ini juga menyimpan ancaman, terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap konten negatif seperti pornografi anak, kekerasan daring, dan judi online. Oleh karena itu, upaya untuk menciptakan ruang digital yang aman dan kondusif bagi pertumbuhan anak menjadi sangat penting.
"Maraknya konten negatif seperti pornografi anak, kekerasan daring, hingga judi dalam jaringan bisa diakses dengan mudah oleh anak-anak. Risiko inilah yang ingin kami minimalisasi, sehingga tercipta ruang digital yang lebih aman dan konstruktif bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia," ungkap Aida Razalina.
Pentingnya Literasi Digital dan Peran Pemerintah Daerah
Aida Razalina menekankan pentingnya penguatan literasi digital bagi masyarakat, khususnya anak-anak, guru, dan orang tua. Ia meminta pemerintah daerah, khususnya Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) atau Komdigi anggota APEKSI, untuk gencar melakukan sosialisasi literasi digital. Hal ini dinilai krusial karena orang tua dan guru merupakan garda terdepan dalam membimbing anak-anak dalam berinteraksi di dunia digital.
"Kami meminta bantuan para Kadis Kominfo atau Komdigi untuk menggencarkan literasi digital, tidak hanya kepada anak-anak, tetapi juga kepada guru dan orang tua. Sebab, merekalah garda terdepan yang mampu memberikan bimbingan dan arahan yang tepat kepada anak-anak," tegasnya.
Lebih lanjut, Kemenkominfo mendorong pemerintah kota untuk mengadopsi inisiatif-inisiatif kementerian dalam memberikan pemahaman mengenai aplikasi dan konten digital yang sehat, serta cara melindungi diri dari ancaman siber. Implementasi di tingkat lokal diyakini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan tersebut.
"Tentunya, implementasi di tingkat lokal pasti akan jauh lebih efektif," tambahnya.
Apresiasi dan Kolaborasi Berkelanjutan
Kemenkominfo memberikan apresiasi khusus kepada Pemerintah Kota Surabaya atas penyelenggaraan Forum Komdigi yang melibatkan perwakilan dari 98 kota anggota Apeksi. Forum ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi kolaborasi berkelanjutan dalam menciptakan ekosistem digital yang aman dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
Aida Razalina juga menekankan pentingnya peran Dinas Komunikasi dalam perkembangan digitalisasi di setiap kota. Menurutnya, Dinas Komunikasi bukan hanya berperan dalam hal komunikasi dan teknologi, tetapi juga infrastruktur telekomunikasi, aksesibilitas, konektivitas, dan pertumbuhan ekonomi digital.
"Dinas Komunikasi adalah jantung dari perkembangan digitalisasi di setiap kota. Ini bukan hanya soal komunikasi dan teknologi, tetapi juga tentang infrastruktur telekomunikasi, aksesibilitas, konektivitas, dan pertumbuhan ekonomi yang sedang kita bangun melalui digitalisasi," tutupnya.