Khofifah Sinergikan Nawa Bhakti Satya dan Astacita untuk Pembangunan Jatim
Gubernur Khofifah Indar Parawansa berkomitmen mensinergikan program Nawa Bhakti Satya dengan Astacita untuk pembangunan Jawa Timur yang lebih baik, fokus pada ketahanan pangan dan peningkatan SDM.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan komitmennya untuk menyelaraskan program Nawa Bhakti Satya dengan program Astacita. Hal ini diungkapkan setelah beliau menyelesaikan rangkaian agenda Retret Kepala Daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada Jumat, 28 Februari 2024. Tujuannya adalah untuk mendukung pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Khofifah menekankan pentingnya sinergi program dari pusat, provinsi, hingga tingkat kabupaten/kota.
Menurut Khofifah, retret tersebut menjadi momentum penting bagi kepala daerah untuk menyatukan visi dan misi pembangunan. Integrasi pola pikir sistemik dan programatik dalam pemerintahan dinilai krusial untuk mencapai tujuan bersama. Beliau juga menekankan perlunya perencanaan yang matang dan terintegrasi untuk memastikan efektivitas program-program pembangunan.
Lebih lanjut, Khofifah menjelaskan bahwa sinergi antara Nawa Bhakti Satya dan Astacita bukanlah persaingan, melainkan saling melengkapi. "Sebetulnya ini saling berbagi, tidak ada yang lebih, hanya mungkin ada yang lebih duluan, lebih berpengalaman. Ini saling melengkapi, dan kita ingin keunggulan kompetitif serta komparatif dari masing-masing daerah bisa tereksplorasi dengan baik," ujarnya.
Pentingnya Detail dalam Program Astacita
Khofifah menyoroti pentingnya detail dalam beberapa poin Astacita. Ia menekankan perlunya perincian lebih lanjut pada poin kedua Astacita yang berkaitan dengan ketahanan pangan, energi, dan air. Khofifah menyarankan agar potensi lokal masing-masing daerah dikembangkan secara optimal. "Ketahanan pangan bisa dipetakan secara lebih detail dan tidak harus merujuk pada satu komoditas. Potensi lokal masing-masing daerah bisa dikembangkan, seperti palawija, ayam pedaging dan petelur, serta daging sapi," jelasnya.
Jawa Timur, menurut Khofifah, siap menjadi mentor bagi daerah lain dalam pengembangan sektor peternakan. Keberadaan Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) di Singosari, Malang, menjadi contoh keberhasilan dalam meningkatkan populasi sapi. "Di Singosari, Malang, terdapat Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) milik Kementerian Pertanian yang menjadi faktor tingginya populasi sapi di Jawa Timur. Ekosistemnya sudah terbangun dengan baik, dan kami siap menjadi mentor agar swasembada daging bisa tercapai," ucapnya.
Selain ketahanan pangan, Astacita keempat yang fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, kesehatan, sains, dan teknologi juga menjadi perhatian utama. Begitu pula dengan Astacita keenam yang terkait dengan pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, dan penurunan angka kemiskinan. Khofifah menekankan perlunya detail dalam perencanaan untuk memudahkan sinergi program di tingkat nasional, regional, dan lokal.
Inovasi Pembiayaan Pembangunan
Khofifah juga menekankan pentingnya inovasi dalam pembiayaan pembangunan atau innovative financing. Hal ini penting dilakukan sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden terkait efisiensi anggaran. "Inovasi pembiayaan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat mengoptimalkan efisiensi tanpa mengganggu capaian target indikator kinerja utama (IKU)," tegasnya.
Retret Kepala Daerah, menurut Khofifah, juga menjadi ajang silaturahmi strategis yang melibatkan banyak pemimpin daerah. Acara ini membahas berbagai agenda penting, termasuk penjadwalan ulang kegiatan Gubernur dengan DPRD Jawa Timur terkait penyampaian visi-misi.
Menjelang bulan Ramadhan, Khofifah mengimbau masyarakat untuk menjaga stabilitas harga pangan dengan menghindari pembelian berlebihan atau panic buying. Beliau juga meminta para pedagang untuk tidak melakukan penimbunan barang agar harga tetap stabil.
Secara keseluruhan, komitmen Khofifah untuk mensinergikan Nawa Bhakti Satya dan Astacita menunjukkan upaya serius Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam membangun daerah. Dengan perencanaan yang matang dan sinergi yang baik, diharapkan pembangunan Jawa Timur akan semakin maju dan kesejahteraan masyarakat meningkat.