Kisah 'Mamak Pendaki', Lilie Wijayati: Petualangan Terakhir di Puncak Jaya
Lilie Wijayati Poegiono, atau yang dikenal sebagai 'Mamak Pendaki' di Instagram, meninggal dunia di Puncak Jaya, Papua, setelah mengalami acute mountain sickness (AMS), meninggalkan warisan semangat petualangan yang menginspirasi.
Bandung, Jawa Barat, 4 Maret 2025 (ANTARA) - Dunia pendakian Indonesia berduka. Lilie Wijayati Poegiono, sosok yang akrab disapa 'Mamak Pendaki' di Instagram, telah meninggal dunia. Perempuan berusia hampir 60 tahun ini mengembuskan napas terakhirnya di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Papua, setelah mengalami acute mountain sickness (AMS). Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, teman, dan komunitas pecinta alam Indonesia, sekaligus sebuah kisah inspiratif tentang kegigihan dan semangat petualangan yang tak kenal lelah.
Selama hidupnya, Lilie telah menaklukkan berbagai gunung di Indonesia. Semangatnya yang membara untuk terus menjelajah, tak pernah padam, layaknya Indiana Jones dalam film petualangan terkenal. Hal ini terlihat jelas dalam unggahan-unggahannya di Instagram yang penuh dengan cerita perjuangan dan perjalanan pendakiannya. Ia menulis, "Forever Young? Just following the forever young trend... But it's also fun to collect old photos and laugh at myself. A little happiness means a lot when we accept our situation and conditions as they are, right?" Unggahannya tersebut menggambarkan semangatnya yang optimis dan bijak dalam menghadapi tantangan.
Kisah perjalanan pendakian Lilie bukan hanya tentang puncak-puncak yang ditaklukkan, tetapi juga tentang perjalanan hidupnya. Dari foto-foto lawasnya, ia menceritakan pengalamannya mendaki dengan sepatu basket, celana katun, dan jaket sederhana di masa mudanya yang serba kekurangan. Ia juga membagikan cerita tentang masa-masa pendidikannya di Telkom, pengalamannya di militer, hingga perubahan gaya hidupnya setelah memasuki usia 50 tahun. Semua itu menjadi bukti kegigihan dan transformasi diri yang luar biasa.
Petualangan Terakhir di Puncak Jaya
Minggu, 2 Maret 2025, kabar duka menggema di berbagai grup WhatsApp organisasi mahasiswa pecinta alam. Dua pendaki dilaporkan meninggal di Puncak Jaya, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua. Salah satunya adalah Lilie Wijayati Poegiono. Kabar tersebut kemudian dikonfirmasi oleh berbagai media online, termasuk Antaranews.com.
Kapolres Mimika, AKBP Billyandha Hildiario Budiman, membenarkan bahwa dua pendaki perempuan asal Jakarta dan Bandung meninggal dunia akibat hipotermia. Selain Lilie, korban lainnya adalah Elsa Laksono. Jenazah Lilie dievakuasi pada Senin, 3 Maret 2025, sementara jenazah Elsa telah dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah Mimika. Keduanya meninggal dunia akibat AMS. Lilie meninggal sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi ke titik Teras Dua oleh rekan dan pemandu pendakiannya.
Evakuasi jenazah melibatkan tim gabungan dari TNI AD Timika, TNI AL, Brimob, Polres Tembagapura, dan PT Freeport Indonesia. Kejadian ini menyisakan duka mendalam bagi komunitas pendakian Indonesia. Kehilangan Lilie dan Elsa, dua sahabat yang telah berteman sejak SMA Dempo Malang, Jawa Timur, menjadi pukulan berat bagi mereka yang mengenalnya.
Meskipun mengalami kesulitan, cedera, dan pendarahan di awal perjalanan pendakiannya, Lilie pantang menyerah. Ia menulis di Instagram, "We are Indonesians: Diverse but one. At the age of 59, I still continue to climb. Every step is a reminder of the struggles of heroes. Indonesia is like a long climb, full of challenges, but with beauty. Although we step on different parts of earth, we all gaze at the same sky, sun, and moon. Let's continue to hold hands, maintaining unity in diversity. Long live the nation!" Kalimat-kalimat tersebut menggambarkan kecintaannya pada Indonesia dan semangat pantang menyerahnya.
Jejak Inspirasi 'Mamak Pendaki'
Akun Instagram Lilie memiliki 22.7 ribu pengikut. Setiap unggahannya selalu mendapatkan banyak likes. Ia bukan hanya seorang pendaki ulung, tetapi juga seorang inspirator bagi banyak orang. Kisahnya menginspirasi banyak orang untuk berani mengejar mimpi dan mengatasi tantangan dalam hidup. Meskipun telah tiada, semangat dan pesan-pesan inspiratifnya akan tetap dikenang.
Kepergian Lilie dan Elsa meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh komunitas pecinta alam di Indonesia. Namun, semangat petualangan dan kegigihan mereka akan tetap menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Semoga kepergian mereka memberikan pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu menghargai alam dan menjaga keselamatan dalam setiap aktivitas petualangan.
Selamat jalan, Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono.