Mataram Segera Gunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional untuk Perbaiki Bantuan Sosial
Pemerintah Kota Mataram segera menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) untuk memastikan penyaluran bantuan sosial lebih tepat sasaran dan mengurangi perbedaan data.
Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, akan segera menggunakan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai acuan utama dalam penyaluran berbagai program bantuan sosial. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan tepat sasarannya bantuan sosial yang diberikan baik oleh pemerintah daerah maupun pusat. Penggunaan DTSEN diharapkan mampu menyelesaikan masalah perbedaan data yang selama ini kerap terjadi.
Kepala Dinas Sosial Kota Mataram, Lalu Samsul Adnan, menjelaskan bahwa sebanyak 63 pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) telah menerima pelatihan metode pencacahan data. Pelatihan ini dilaksanakan pada Kamis, 27 Februari 2025, guna mempersiapkan mereka dalam pengumpulan data dari berbagai sumber.
Proses pengumpulan data ini akan mengintegrasikan enam basis data utama, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), data kemiskinan ekstrem, data PLN, Regsosek, dan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Integrasi ini diharapkan menghasilkan data tunggal yang akurat dan komprehensif untuk mendukung program bantuan sosial.
Integrasi Enam Basis Data untuk DTSEN
Keenam basis data tersebut akan digabungkan dan disinkronkan untuk membentuk DTSEN. Dengan adanya DTSEN, diharapkan ke depan tidak akan ada lagi perbedaan data dalam pelaksanaan program sosial. Hal ini akan memastikan bantuan sosial tepat sasaran dan menghindari duplikasi atau tumpang tindih data.
Samsul Adnan menambahkan, berdasarkan DTKS saat ini, tercatat sekitar 192.000 jiwa atau sekitar 45,1 persen dari total penduduk Kota Mataram (426.000 jiwa) masuk dalam kategori penerima bantuan sosial. Kategori ini ditentukan berdasarkan beberapa faktor, seperti kondisi rumah, penghasilan, kemampuan daya beli, dan status pekerjaan.
Meskipun demikian, sebelum proses pencacahan data dilakukan, belum dapat diprediksi apakah jumlah penerima bantuan sosial akan bertambah atau berkurang setelah penggunaan DTSEN. Pemerintah Kota Mataram masih menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat terkait tahapan kegiatan pencacahan.
Meskipun demikian, para petugas pendamping PKH telah siap dan terlatih dalam metode dan sistem pencacahan data yang baru ini. Mereka telah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengumpulkan data secara akurat dan efisien.
Manfaat DTSEN bagi Penyaluran Bantuan Sosial di Mataram
Penggunaan DTSEN di Kota Mataram diharapkan membawa sejumlah manfaat signifikan. Sistem data tunggal ini akan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan sosial. Dengan data yang akurat dan terintegrasi, pemerintah dapat meminimalkan potensi penyimpangan dan memastikan bantuan tepat sasaran kepada mereka yang membutuhkan.
Selain itu, DTSEN juga akan mempermudah perencanaan dan penganggaran program bantuan sosial. Data yang komprehensif akan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat, sehingga pemerintah dapat mengalokasikan sumber daya secara efektif dan efisien.
Dengan demikian, penggunaan DTSEN merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas program bantuan sosial di Kota Mataram. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan.
Meskipun masih menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota Mataram telah menunjukkan kesiapannya dalam mengimplementasikan DTSEN. Pelatihan yang diberikan kepada para pendamping PKH merupakan bukti komitmen untuk memastikan proses pencacahan data berjalan lancar dan menghasilkan data yang akurat dan andal.
Dengan adanya DTSEN, diharapkan penyaluran bantuan sosial di Kota Mataram akan lebih terarah, tepat sasaran, dan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.