NU Kaltim Berpotensi Atasi Defisit Daging Kambing: Kerja Sama Dorong Produksi Lokal
Kerja sama PWNU Kaltim dan PT Surya Hutani Jaya berpotensi besar memenuhi kebutuhan daging kambing dan domba di Kalimantan Timur yang masih defisit hingga 211 ton per tahun.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, Bagaimana: Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami defisit daging kambing dan domba hingga 211 ton per tahun. Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kaltim, melalui Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) nya, berpotensi mengatasi masalah ini. Kerja sama antara LPP PWNU Kaltim dan PT Surya Hutani Jaya ditandatangani pada Jumat di Samarinda untuk menyediakan pupuk kompos dari kotoran ternak, sebuah langkah untuk meningkatkan produksi ternak kambing dan domba. Hal ini penting dilakukan karena tingginya konsumsi daging tidak sebanding dengan produksi lokal. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Kaltim.
Pemerintah Provinsi Kaltim melihat potensi besar dalam pengembangan peternakan kambing dan domba untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Asisten Bidang Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretaris Daerah Kaltim, Ujang Rahmad, menyatakan bahwa defisit ini menjadi peluang bagi warga untuk mengembangkan peternakan, termasuk bagi PWNU Kaltim yang memiliki ahli di bidang pertanian.
Penandatanganan nota kesepahaman ini dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk perwakilan dari pemerintah provinsi, PWNU Kaltim, dan PT Surya Hutani Jaya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan terhadap inisiatif ini dan komitmen untuk mengatasi masalah defisit daging kambing dan domba di Kaltim.
Potensi Besar NU Kaltim dalam Pengembangan Peternakan
Sektor peternakan kambing dan domba di Kaltim memiliki potensi yang sangat besar. Tingginya konsumsi daging yang tidak seimbang dengan produksi lokal menjadi pendorong utama pengembangan sektor ini. Kerja sama antara LPP PWNU Kaltim dan PT Surya Hutani Jaya diharapkan dapat meningkatkan produksi ternak dan sekaligus produksi kompos dari kotoran ternak.
Pemerintah Kaltim mendukung upaya peningkatan produksi ternak lokal dengan berbagai program, seperti inseminasi buatan dan desa korporasi ternak. Hal ini sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor ternak. Dengan adanya dukungan pemerintah, diharapkan pengembangan peternakan kambing dan domba di Kaltim dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Inisiatif dari LPP PWNU Kaltim ini dinilai positif karena dapat memicu perkembangan ternak dan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Kompos dari kotoran ternak juga dapat menjadi produk bernilai ekonomi yang dapat meningkatkan pendapatan keluarga peternak.
Ketua Tim Transisi Tenaga Ahli Gubernur Kaltim, Rusmadi Wongso, menekankan pentingnya replikasi model kerja sama ini oleh kelompok-kelompok peternak lain di Kaltim. Hal ini untuk memperluas dampak positif dari program pengembangan peternakan kambing dan domba.
Langkah Nyata Menuju Swasembada Daging Kambing
LPP PWNU Kaltim memiliki rencana jangka panjang untuk mengembangkan bibit kambing ke seluruh wilayah Kaltim. Target mereka adalah pada tahun 2026, minimal setiap kelompok binaan mengelola satu ekor domba. Ini menunjukkan komitmen serius mereka dalam mengatasi defisit daging kambing dan domba di Kaltim.
Nur Lahamudin, salah satu pengurus LPP PWNU Kaltim, menjelaskan bahwa kerja sama ini bermula dari diskusi santai antar-anggota lembaga. Namun, diskusi tersebut kemudian berkembang menjadi kerja sama yang nyata dan ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman.
Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan perusahaan swasta, sangat penting untuk keberhasilan program ini. Kerja sama yang baik antara berbagai pihak akan mempercepat tercapainya swasembada daging kambing dan domba di Kaltim.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan Kaltim dapat mengurangi ketergantungan pada impor daging kambing dan domba, sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan sektor peternakan.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya meningkatkan produksi ternak dan mengurangi defisit daging.
Kesimpulan
Kerja sama antara PWNU Kaltim dan PT Surya Hutani Jaya dalam pengembangan peternakan kambing dan domba merupakan langkah strategis untuk mengatasi defisit daging di Kalimantan Timur. Dukungan pemerintah dan komitmen dari berbagai pihak akan menentukan keberhasilan program ini dalam jangka panjang, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan di Kaltim.