PAM Jaya Diminta Perbaiki Layanan Sebelum IPO, Kepuasan Pelanggan Jadi Kunci
Legislator DKI Jakarta mendesak PAM Jaya untuk meningkatkan kualitas layanan air bersih sebelum melakukan IPO, karena kepuasan pelanggan menjadi faktor penting keberhasilan.
Jakarta, 7 Mei 2024 - Rencana Initial Public Offering (IPO) Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya mendapat sorotan dari anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth. Ia meminta PAM Jaya untuk memprioritaskan perbaikan layanan kepada pelanggan sebelum melantai di bursa saham. Perbaikan layanan ini dinilai krusial untuk keberhasilan IPO PAM Jaya.
Menurut Kenneth, kepuasan pelanggan menjadi parameter penting dalam kesuksesan IPO. Banyaknya keluhan pelanggan terkait layanan air bersih saat ini menjadi perhatian serius. Perbaikan menyeluruh dibutuhkan sebelum PAM Jaya menawarkan sahamnya ke publik.
âKepuasan pelanggan itu bisa menjadi salah satu parameter,â ujar Kenneth dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu. Ia menekankan pentingnya âbeautifikasiâ atau peningkatan citra PAM Jaya untuk menutup kelemahan yang ada sebelum IPO.
Layanan Prima, Kunci Sukses IPO PAM Jaya
Rencana PAM Jaya untuk melakukan IPO disambut dengan optimisme oleh Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin. Ia menyatakan kesiapan perusahaan dari sisi bisnis dan pelayanan untuk masuk ke pasar modal. Arief menuturkan bahwa PAM Jaya memiliki jangkauan pasar yang luas di Jakarta, menjangkau sekitar 70,4 persen wilayah.
Namun, pernyataan Arief tersebut mendapat tanggapan dari Kenneth yang menekankan perlunya peningkatan layanan. Kenneth menilai, IPO tidak hanya tentang kesiapan finansial, tetapi juga tentang kepercayaan publik terhadap layanan yang diberikan. Oleh karena itu, perbaikan layanan menjadi prioritas utama sebelum PAM Jaya melakukan IPO.
âKalau memang arahnya mau IPO perusahaan harus ada namanya beautifikasi (membuat jadi cantik). Kalau IPO penting untuk menutup semua kelemahan yang ada,â tegas Kenneth. Perbaikan layanan yang komprehensif akan meningkatkan kepercayaan publik dan menarik minat investor.
Arief Nasrudin menjelaskan bahwa kebutuhan pendanaan untuk pengembangan pelayanan menjadi alasan utama PAM Jaya mempertimbangkan IPO. Dengan mencari skema pembiayaan yang kreatif, PAM Jaya berharap dapat meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan air bersih di Jakarta.
Perubahan Status Hukum dan Persiapan IPO
PAM Jaya juga tengah mempersiapkan perubahan status hukum menjadi Perseroan Daerah (Perseroda). Perubahan ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola perusahaan dan mendukung kemitraan publik dan swasta (public-private partnership/P3). Meskipun perubahan status hukum awalnya tidak dirancang untuk keperluan IPO, Gubernur DKI Jakarta melihat potensi besar untuk melakukan IPO setelah perubahan tersebut.
âNah ini (dari perumda ke perseroda) untuk menguatkan itu saja sebenarnya. Nah, kemudian Pak Gubernur melihat ini sebagai potensi untuk di-IPO kan,â jelas Arief. Proses transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing PAM Jaya di pasar modal.
Langkah PAM Jaya untuk melakukan IPO merupakan upaya untuk meningkatkan pelayanan dan perluasan jangkauan layanan air bersih di Jakarta. Namun, perbaikan layanan yang signifikan kepada pelanggan tetap menjadi kunci keberhasilan IPO tersebut. Hal ini untuk memastikan kepercayaan publik dan menarik minat investor.
Perbaikan layanan yang komprehensif mencakup berbagai aspek, mulai dari kecepatan respon terhadap pengaduan pelanggan, hingga kualitas air bersih yang disalurkan. Dengan demikian, PAM Jaya dapat menunjukkan kesiapannya untuk menjadi perusahaan publik yang terpercaya dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat Jakarta.