Papua Tengah Diminta Tingkatkan PAD, Kurangi Ketergantungan Dana Pusat
Kemendagri mendorong Papua Tengah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk mengurangi ketergantungan pada dana transfer pemerintah pusat guna keberlanjutan fiskal daerah.
Pemerintah Provinsi Papua Tengah didesak untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dari pemerintah pusat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Yusharto Huntoyungo, menyusul data realisasi anggaran Tahun Anggaran 2024 yang menunjukkan sekitar 60 persen pendapatan Papua Tengah masih bersumber dari transfer pusat.
Pernyataan tersebut disampaikan Yusharto dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrenbang RKPD) Provinsi Papua Tengah di Nabire pada Kamis (8/5). Ia menekankan bahwa ketergantungan tinggi pada dana transfer pusat bukanlah kondisi ideal untuk keberlanjutan fiskal daerah dan menempatkan Papua Tengah dalam kategori kapasitas fiskal lemah, menurut klasifikasi Kemendagri.
"Seperti kita ketahui bersama, kapasitas fiskal daerah Provinsi Papua Tengah berada dalam kategori rendah di mana 60 persen pendapatannya masih bersumber dari transfer pusat. Hal ini yang perlu kita benahi bersama agar PAD di Papua Tengah dapat ditingkatkan," ujar Yusharto.
Optimalisasi Potensi Lokal Papua Tengah
Di tengah efisiensi fiskal nasional dan pengurangan Transfer ke Daerah (TKD), Yusharto mendorong Pemprov Papua Tengah untuk lebih proaktif dan inovatif dalam mencari sumber pembiayaan lokal. Meningkatkan PAD bukan sekadar mencari pendapatan, tetapi juga membangun kemandirian dan daya tahan fiskal daerah.
Beberapa sektor potensial untuk meningkatkan PAD Papua Tengah diidentifikasi, antara lain pertanian, pertambangan, dan perikanan (tuna, cakalang, dan tongkol). Sektor perkebunan, khususnya kopi, juga dinilai memiliki potensi besar. Pengelolaan yang strategis dan berkelanjutan pada sektor-sektor ini sangat penting.
Yusharto menegaskan bahwa peningkatan PAD dan pengelolaan fiskal yang baik akan mempercepat pembangunan daerah, mengurangi ketimpangan sosial, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. "Kami harap melalui komitmen yang kuat dan kerjasama antar pemerintah, sektor swasta dan masyarakat lokal, ekonomi Papua Tengah dapat tumbuh secara konsisten," tambahnya.
Pentingnya Perencanaan dan Efisiensi Anggaran
Selain meningkatkan PAD, Yusharto juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas perencanaan anggaran dan efisiensi belanja di Papua Tengah. Hal ini untuk menghindari defisit kas dan memastikan setiap rupiah belanja daerah tepat sasaran.
Pemprov Papua Tengah diimbau untuk mengatur alokasi sumber daya aparatur pemerintah dan keuangan secara terintegrasi dalam perencanaan jangka menengah dan tahunan. Dengan demikian, pembangunan daerah dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
"Pemerintah Provinsi Papua Tengah diharapkan dapat mengatur alokasi baik sumber daya aparatur pemerintah maupun keuangannya dalam rangka menyusun berbagai perencanaan baik jangka menengah dan tahunan agar dapat saling terintegrasi," pungkas Yusharto.
Langkah-langkah yang diusulkan ini diharapkan dapat membantu Papua Tengah mengurangi ketergantungan pada dana transfer pusat dan membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.