Pemerintah Optimis Harga Pangan Stabil Selama Ramadan dan Lebaran
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis harga pangan tetap stabil selama Ramadan dan Idul Fitri 2025, ditunjang ketersediaan stok beras yang cukup dan berbagai kebijakan pemerintah.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimismenya terkait stabilitas harga pangan selama bulan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers mengenai laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Maret 2025 pada hari Kamis. Optimisme ini didasari oleh penurunan harga beras yang signifikan dan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan bahan pangan pokok.
Salah satu faktor kunci yang mendukung optimisme tersebut adalah penurunan harga beras. Harga beras tercatat turun 22 persen secara tahunan (year-on-year) dan 2,5 persen secara year-to-date. Penurunan harga ini terutama disebabkan oleh ketersediaan stok beras yang cukup di pasaran. Kondisi ini dinilai cukup signifikan mengingat beras merupakan komoditas utama yang berpengaruh terhadap inflasi.
"Indonesia berada dalam posisi yang relatif aman menjelang liburan Idul Fitri. Kami belum mengamati adanya lonjakan harga yang signifikan," tegas Menteri Sri Mulyani. Pernyataan ini memberikan gambaran positif tentang kesiapan pemerintah dalam menghadapi potensi kenaikan harga pangan menjelang hari raya, yang biasanya terjadi pada komoditas seperti ayam dan daging sapi.
Harga Pangan Jelang Lebaran: Tetap Stabil?
Meskipun harga beras menunjukkan tren penurunan yang menggembirakan, pemerintah tetap mewaspadai potensi kenaikan harga komoditas lain. Data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada Kamis pagi menunjukkan harga telur ayam ras premium sebesar Rp27.800 per kilogram. Sementara itu, harga ayam broiler tercatat Rp31.250 per kg, daging sapi kualitas I Rp130.400 per kg, dan daging sapi kualitas II Rp124.800 per kg.
Untuk harga beras, PIHPS mencatat harga beras kualitas rendah I sebesar Rp12.850 per kg, kualitas rendah II Rp12.450 per kg, kualitas sedang I Rp14.150 per kg, kualitas sedang II Rp13.750 per kg, kualitas super I Rp15.250 per kg, dan kualitas super II Rp14.850 per kg. Data ini menunjukkan rentang harga yang beragam tergantung kualitas beras.
Pemerintah menyadari bahwa stabilitas harga pangan merupakan hal krusial, terutama menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri. Oleh karena itu, pemerintah terus memantau dan melakukan intervensi pasar untuk memastikan harga tetap terjangkau bagi masyarakat.
Kebijakan Pemerintah Menjaga Stabilitas Harga
Pemerintah berkomitmen untuk terus menerapkan berbagai kebijakan guna memastikan keterjangkauan harga pangan selama Ramadan. Beberapa kebijakan tersebut antara lain operasi pasar yang menyediakan barang kebutuhan pokok dengan harga lebih rendah, serta fasilitasi dan pengawasan distribusi pangan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mencegah potensi spekulasi dan memastikan pasokan barang kebutuhan pokok tetap lancar.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap tren stabilitas harga pangan dapat berlanjut hingga setelah Idul Fitri. Hal ini penting untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan perayaan hari raya dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.
"Saat kita bersiap merayakan hari raya, harga pangan tetap sangat stabil. Mudah-mudahan tren ini berlanjut," tambah Menteri Indrawati. Pernyataan ini menunjukkan keyakinan pemerintah terhadap keberhasilan kebijakan yang telah dan akan diterapkan.
Secara keseluruhan, pemerintah menunjukkan kesiapan dan komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadan dan Idul Fitri. Berbagai upaya yang dilakukan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.