Pemkot Bandung Perketat Pengawasan MBG Usai Ratusan Siswa SMP Keracunan
Pemkot Bandung meningkatkan pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami keracunan massal usai mengonsumsi makanan program tersebut.
Kota Bandung, 02 Mei 2024 - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meningkatkan pengawasan terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul kejadian keracunan massal yang menimpa ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung. Kejadian ini melibatkan 342 siswa yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan MBG pada Selasa, 29 April 2024. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyatakan keprihatinannya dan menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang.
Wali Kota Farhan langsung berkoordinasi dengan berbagai pihak dan mengunjungi para pelajar yang terdampak. "Sebanyak 30 kelas terdampak. Saya langsung koordinasi dengan semua pihak dan mengecek kondisi para pelajar. Ini menjadi peringatan serius agar pelaksanaan MBG diawasi lebih ketat," ujar Farhan di Bandung, Jumat (2/5).
Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Pemkot Bandung dalam hal pengawasan bahan makanan, kebersihan dapur, dan operasional MBG secara keseluruhan. Meskipun Pemkot Bandung tidak berwenang mengganti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), komitmen untuk memperkuat pengawasan tetap ditegaskan. Pemkot Bandung juga berharap Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) turut serta melakukan pengawasan dan menindak tegas SPPG yang bermasalah.
Pengawasan Ditingkatkan, Investigasi Dilakukan
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, melaporkan bahwa sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami gejala keracunan makanan. Dinkes Kota Bandung telah melakukan inspeksi kesehatan lingkungan, memeriksa higienitas dan sanitasi dapur penyedia makanan, serta memberikan pembinaan kepada para pegawainya. Pengambilan sampel makanan juga telah dilakukan untuk investigasi lebih lanjut guna mengetahui penyebab pasti keracunan massal tersebut.
Anhar memastikan seluruh siswa yang mengalami gejala keracunan telah kembali ke rumah dan dalam pemantauan pihak puskesmas. "Alhamdulillah, tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Kami juga terus memantau melalui puskesmas dan sekolah," katanya. Langkah-langkah ini menunjukkan keseriusan Pemkot Bandung dalam menangani dampak insiden dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pemkot Bandung berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan terhadap seluruh aspek program MBG, mulai dari pengadaan bahan makanan hingga proses penyajian. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk BPOM, akan terus ditingkatkan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG.
Langkah-langkah Antisipasi Kejadian Berulang
- Peningkatan Pengawasan: Pemkot Bandung akan memperketat pengawasan terhadap proses pengadaan, penyimpanan, dan penyiapan makanan dalam program MBG.
- Pelatihan dan Pembinaan: Para petugas penyedia makanan akan diberikan pelatihan dan pembinaan terkait higiene dan sanitasi makanan.
- Kerja Sama dengan BPOM: Pemkot Bandung akan meningkatkan kerja sama dengan BPOM untuk melakukan pengawasan dan memastikan keamanan pangan.
- Pemantauan Kesehatan Siswa: Pemantauan kesehatan siswa yang mengikuti program MBG akan terus dilakukan untuk mendeteksi dini kemungkinan keracunan.
Kejadian keracunan massal ini menjadi pengingat penting bagi semua pihak untuk senantiasa memprioritaskan keamanan dan kesehatan para siswa. Pemkot Bandung berharap dengan langkah-langkah yang telah dan akan diambil, kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang dan program MBG dapat berjalan dengan aman dan lancar.