Pemkot Bengkulu Imbau Pegawai Hindari Gaya Hidup Hedon di Medsos
Pemkot Bengkulu meminta seluruh pegawai untuk tidak memamerkan gaya hidup mewah di media sosial dan fokus pada peningkatan pelayanan publik.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh pegawainya, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), untuk menghindari gaya hidup berlebihan atau "flexing" di media sosial. Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bengkulu, Dedy Wahyudi, pada Rabu, 7 Mei 2024 di Bengkulu. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk menjaga citra positif pemerintah dan meningkatkan empati terhadap kondisi masyarakat.
Wali Kota Dedy Wahyudi menegaskan bahwa perilaku "flexing" di media sosial dinilai tidak tepat, terutama bagi para abdi negara yang seharusnya menjadi contoh teladan. Beliau menekankan pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial dan menghindari unggahan yang tidak bermanfaat. "'Flexing di sosial media itu tidak baik. Apalagi berucap tidak jelas, bikin status tidak jelas bahkan mencela orang lain,'" ujar Wali Kota Dedy Wahyudi.
Imbauan ini ditujukan kepada seluruh lapisan pegawai Pemkot Bengkulu, dari tingkat pelaksana hingga pejabat tinggi. Pemkot menekankan pentingnya fokus pada kinerja dan pelayanan masyarakat, serta membangun Kota Bengkulu menjadi lebih baik. Unggahan di media sosial, menurut Wali Kota, akan selalu mendapatkan penilaian dari masyarakat, sehingga bijaksana dalam bermedia sosial sangat penting bagi para pegawai pemerintah.
Imbauan Bijak Bermedia Sosial dan Sistem Penghargaan ASN
Pemkot Bengkulu menyadari pentingnya penggunaan media sosial yang bijak bagi para ASN. Oleh karena itu, imbauan ini bertujuan untuk mengingatkan seluruh pegawai agar lebih berhati-hati dalam mengekspresikan diri di platform digital. Mereka didorong untuk lebih fokus pada tugas dan tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat.
Selain imbauan tersebut, Pemkot Bengkulu juga meluncurkan program penghargaan atau reward bagi ASN yang menunjukkan kinerja pelayanan publik yang baik. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan menciptakan kompetisi yang sehat di antara para ASN.
Penilaian kinerja ASN akan dilakukan secara berkala, yaitu setiap tiga bulan, enam bulan, dan tahunan. Sebagai bentuk apresiasi, setiap tahunnya tiga ASN berprestasi akan diberangkatkan umrah. Proses penilaian akan melibatkan berbagai pihak, termasuk atasan, rekan sejawat, dan bawahan, dengan kriteria penilaian mencakup kerajinan, kreativitas, inovasi, dan aspek kinerja lainnya.
Meningkatkan Kinerja dan Pelayanan Publik
Wali Kota Dedy Wahyudi berharap program penghargaan ini dapat memotivasi ASN untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat. Dengan adanya sistem penghargaan yang transparan dan adil, diharapkan akan tercipta suasana kerja yang kompetitif namun tetap sehat dan positif. ASN yang rajin dan berprestasi akan mendapatkan pengakuan yang layak atas dedikasinya.
Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kota Bengkulu. Dengan ASN yang termotivasi dan berprestasi, diharapkan pelayanan kepada masyarakat akan semakin baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mewujudkan visi Kota Bengkulu yang lebih baik.
Pemkot Bengkulu berharap imbauan ini dapat dipatuhi oleh seluruh pegawainya. Dengan menghindari gaya hidup hedonis di media sosial dan fokus pada peningkatan kinerja, diharapkan citra positif pemerintah dapat terjaga dan pelayanan publik dapat ditingkatkan.