Pemkot Jambi dan BWSS Sepakat Tanggulangi Banjir, Target Mulai Mei 2025
Pemkot Jambi dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi telah menyinkronkan titik penanggulangan banjir di Kota Jambi, dengan target pengerjaan dimulai Mei 2025.
Pemerintah Kota Jambi dan Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI Jambi bersatu padu menghadapi masalah banjir yang kerap melanda Kota Jambi. Wali Kota Jambi, Maulana, mengumumkan kesepakatan bersama BWSS dalam rapat koordinasi Selasa lalu (4/3) untuk mengatasi bencana tahunan ini. Langkah-langkah konkret telah disepakati dan akan dijalankan secara bertahap, dengan fokus pada beberapa titik rawan banjir di Kota Jambi.
Kesepakatan ini menandai langkah signifikan dalam upaya penanggulangan banjir. Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung proyek ini, yang akan mencakup pelebaran saluran air, pembangunan kolam resapan, dan pemasangan crossing untuk mengurangi risiko banjir. Proyek ini ditargetkan dimulai pada Mei 2025, menandai komitmen kuat untuk mengatasi masalah yang telah lama mengganggu Kota Jambi.
Pembagian tanggung jawab telah ditetapkan dengan jelas antara Pemkot Jambi, BWSS, dan Pemprov Jambi. Kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelaksanaan proyek penanggulangan banjir. Langkah ini menunjukkan komitmen bersama untuk melindungi warga Kota Jambi dari dampak buruk banjir.
Penanganan Banjir Bertahap di Kota Jambi
Penanganan banjir di Kota Jambi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dengan titik-titik yang tidak memerlukan pembebasan lahan. Hal ini bertujuan untuk mempercepat proses pelebaran saluran air dan mengurangi risiko banjir di area tersebut. Pemkot Jambi telah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Asam, dengan dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
Selain pelebaran saluran air, pembangunan kolam resapan juga menjadi bagian penting dari proyek ini. Kolam resapan akan berfungsi sebagai penampung air hujan, mengurangi beban pada saluran air, dan mencegah terjadinya banjir. Pemasangan crossing juga akan membantu mengalirkan air dengan lebih efektif, mengurangi genangan air di jalan raya.
Pemkot Jambi juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Muaro Jambi untuk mengatasi masalah banjir di wilayah perbatasan. Kerjasama antar daerah ini sangat penting untuk memastikan penanganan banjir yang komprehensif dan efektif. Koordinasi yang baik akan memastikan bahwa upaya penanggulangan banjir tidak hanya terfokus di Kota Jambi saja, tetapi juga mencakup wilayah sekitarnya.
Tantangan dan Solusi
Salah satu tantangan utama dalam proyek ini adalah pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Asam. Wali Kota Maulana mengakui kendala ini, tetapi menegaskan bahwa koordinasi dengan Balai dan jaminan anggaran dari pusat telah dilakukan. Pemkot Jambi akan memprioritaskan titik-titik yang tidak membutuhkan pembebasan lahan untuk memulai pengerjaan secepatnya.
Masalah bangunan di atas drainase juga menjadi perhatian. Pemkot Jambi melalui OPD terkait akan mengambil tindakan, baik penegakan hukum maupun pendekatan persuasif, untuk mengatasi masalah ini. Langkah ini penting untuk memastikan kelancaran aliran air dan mencegah terjadinya banjir.
Kepala BWSS VI Jambi, David Partonggo Oloan Marpaung, menyatakan kesiapannya untuk merealisasikan rencana penanganan banjir yang telah disepakati. Beberapa titik lokasi banjir akan dicek kembali untuk memastikan penanganan yang tepat dan efektif. Hal ini menunjukkan komitmen BWSS untuk mendukung Pemkot Jambi dalam mengatasi masalah banjir.
Proyek penanggulangan banjir ini merupakan upaya kolaboratif antara pemerintah pusat dan daerah. Dengan kerjasama yang baik dan perencanaan yang matang, diharapkan proyek ini dapat mengurangi risiko banjir di Kota Jambi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.