Pemkot Malang Usul Operasi Pasar Pangan Murah PT Pos Di Lokasi Pasar Tradisional

Pemkot Malang mengusulkan agar PT Pos Indonesia memindahkan Operasi Pasar Pangan Murah ke pasar tradisional selama Ramadhan untuk menekan harga bahan pokok dan membantu pedagang.

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajukan usulan kepada PT Pos Indonesia untuk merelokasi titik pelaksanaan Operasi Pasar Pangan Murah selama bulan Ramadhan. Usulan ini disampaikan Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, setelah meninjau langsung pelaksanaan operasi pasar di Kantor Pos Besar Malang pada Selasa. Langkah ini diharapkan dapat membantu menekan lonjakan harga bahan pokok dan memberikan dampak positif bagi para pedagang di pasar tradisional.

Wali Kota Wahyu Hidayat mengungkapkan harapannya agar lokasi operasi pasar dialihkan ke pasar tradisional. Hal ini didasarkan pada masukan yang diterima dari para pedagang di beberapa pasar di Kota Malang. Beliau meyakini bahwa dengan pelaksanaan operasi pasar di area pasar tradisional, harga bahan pokok yang cenderung meningkat selama Ramadhan dapat terkendali. "Kami berharap bisa memberikan dampak terhadap harga bahan pokok, itu sesuai dengan keinginan pedagang di pasar," ujar Wahyu Hidayat.

Usulan tersebut telah disampaikan langsung oleh Wali Kota Wahyu kepada pihak Kantor Cabang Utama Pos Indonesia Malang. Pemkot Malang bahkan telah menyiapkan beberapa lokasi alternatif di pasar tradisional, seperti Pasar Blimbing dan Pasar Dinoyo, yang dinilai cocok untuk pelaksanaan operasi pasar. Wahyu memastikan telah berkoordinasi dengan pihak Kantor Pos terkait ketersediaan lahan untuk kegiatan tersebut. "Sudah kami koordinasikan dengan Kepala Kantor Pos, lahannya (stan) sudah ada dan nanti kantor pos yang mengisi," jelasnya.

Wali Kota Wahyu Hidayat juga mencatat adanya disparitas harga beberapa komoditas di pasar tradisional Kota Malang. Hal ini ditemukan saat beliau melakukan peninjauan ke beberapa pasar bersama Wakil Wali Kota Malang dan forkompinda. Sebagai contoh, harga cabai di Pasar Blimbing terpantau Rp90.000 per kilogram, sementara di Pasar Sawojajar mencapai Rp130.000 per kilogram, meskipun distributornya sama. Perbedaan harga ini menjadi catatan penting bagi Pemkot Malang untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.

Temuan disparitas harga ini semakin memperkuat alasan Pemkot Malang untuk mengusulkan relokasi Operasi Pasar Pangan Murah ke pasar tradisional. Dengan adanya operasi pasar di lokasi tersebut, diharapkan dapat membantu menstabilkan harga dan mengurangi disparitas harga antar pasar.

Langkah ini juga diharapkan dapat memberikan keadilan dan kesempatan yang sama bagi para pedagang di pasar tradisional untuk ikut serta dalam upaya menekan harga bahan pokok. Dengan demikian, diharapkan dapat meringankan beban masyarakat selama bulan Ramadhan.

Kepala Kantor Pos Indonesia Malang, Mochamad Budiono, menanggapi usulan tersebut dengan menyatakan akan membahas lebih lanjut bersama jajaran internal dan Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Malang. Budiono menyatakan bahwa saran dari Wali Kota untuk melaksanakan operasi pasar di pasar tradisional akan dikoordinasikan dengan tim terkait.

Saat ini, Operasi Pasar Pangan Murah di Kota Malang telah berjalan sejak 24 Februari hingga 29 Maret 2025 dan tersebar di empat titik, yaitu Kantor Cabang Utama Pos Indonesia Malang, Kantor Pos Gadang, Kantor Pos Dinoyo, dan Kantor Pos Malang Barat. Komoditas yang disediakan meliputi tiga ton gula, seribu sak beras premium (5 kg), 500 boks minyak goreng (1 liter), dan 200 potong ayam karkas.

Dengan adanya usulan relokasi ini, diharapkan akan tercipta sinergi yang baik antara Pemkot Malang dan PT Pos Indonesia dalam rangka menjaga stabilitas harga bahan pokok dan kesejahteraan masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan.

Semoga dengan adanya relokasi ini, distribusi bahan pokok murah dapat lebih merata dan menjangkau masyarakat luas, terutama di pasar-pasar tradisional. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Kota Malang.