Pemprov Sulteng dan Rotary Club Jepang Kolaborasi Basmi Demam Keong di Poso
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah bekerja sama dengan Rotary Club Kyoto Selatan, Jepang, untuk mengeliminasi penyakit Schistosomiasis atau demam keong di Kabupaten Poso.
Palu, 24 April 2024 - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Rotary Club Kyoto Selatan, Jepang, resmi menjalin kolaborasi untuk memberantas penyakit Schistosomiasis, atau yang lebih dikenal sebagai demam keong, di wilayah Napu, Kabupaten Poso. Kolaborasi ini diharapkan dapat mempercepat eliminasi penyakit yang disebabkan oleh cacing parasit Schistosoma japonicum dan ditularkan melalui keong Oncomelania hupensis lindoensis ini.
Wakil Gubernur Sulteng, Reny A Lamadjido, menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif Rotary Club Kyoto Selatan. "Kami atas nama Pemerintah Provinsi Sulteng menyampaikan terima kasih kepada Rotary Club asal Kyoto Selatan yang ingin berpartisipasi dalam upaya eliminasi Schistosomiasis di wilayah Napu," ungkap Wagub Reny dalam keterangan resmi di Palu.
Kunjungan Ketua Komite Layanan Internasional RID 2650 Rotary Club Kyoto Selatan, Atsushi Urashima, dan rombongan ke Palu menandai dimulainya kerjasama ini. Kunjungan tersebut bertujuan untuk membahas strategi dan rencana aksi dalam upaya eliminasi Schistosomiasis di Napu. Rotary Club, sebagai organisasi kemanusiaan internasional yang beranggotakan para profesional, berkomitmen untuk berkontribusi dalam aksi sosial dan pelayanan masyarakat secara sukarela.
Upaya Pencegahan dan Pengobatan Schistosomiasis
Wagub Reny menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi yang kuat antar pemangku kepentingan, terutama dari sektor kesehatan. Komitmen bersama dibutuhkan untuk memastikan pencegahan dan pengobatan Schistosomiasis dilakukan secara efektif dan menyeluruh. Saat ini, prevalensi Schistosomiasis di Sulteng telah menurun signifikan, berada di bawah satu persen, tepatnya sekitar 0,047 persen.
Pemerintah Provinsi Sulteng berkomitmen penuh untuk mendukung program ini. "Untuk mengoptimalkan penanganan, kami juga akan melaporkan hal ini kepada Gubernur Sulawesi Tengah agar dapat memperoleh dukungan untuk program ini," tambah Wagub Reny. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani masalah kesehatan masyarakat.
Lebih lanjut, Wagub menjelaskan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Edukasi dan partisipasi aktif masyarakat sangat krusial dalam keberhasilan program eliminasi Schistosomiasis.
Kontribusi Rotary Club Kyoto Selatan
Atsushi Urashima, Ketua Komite Layanan Internasional RID 2650 Rotary Club Kyoto Selatan, menjelaskan rencana aksi yang akan dilakukan di Napu. Pihaknya akan memberikan bantuan berupa empat unit traktor untuk membantu kegiatan pertanian masyarakat setempat, serta sekitar 150 pasang sepatu bot untuk melindungi para pekerja dari infeksi.
Selain itu, Rotary Club Kyoto Selatan juga akan melakukan pemantauan lapangan terhadap program pembangunan drainase yang sedang berjalan di enam desa di Napu. Program pembangunan drainase ini ditargetkan selesai pada Agustus 2025 dan diharapkan dapat mengurangi habitat keong pembawa penyakit Schistosomiasis.
Partisipasi aktif Rotary Club Kyoto Selatan ini menunjukkan komitmen internasional dalam membantu Indonesia mengatasi masalah kesehatan. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh sinergi yang baik antara pemerintah dan organisasi internasional dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.
Kesimpulan: Kolaborasi antara Pemprov Sulteng dan Rotary Club Kyoto Selatan menandai langkah signifikan dalam upaya eliminasi Schistosomiasis di Kabupaten Poso. Dukungan berbagai pihak, baik pemerintah maupun organisasi internasional, sangat penting untuk keberhasilan program ini dan peningkatan kesehatan masyarakat Sulteng.