Pertanian Kuasai Kredit Tertinggi di Kalteng, Capai Rp14,53 Triliun!
OJK Kalteng ungkap sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebagai sektor dengan penggunaan kredit tertinggi di Kalimantan Tengah pada Desember 2024, mencapai Rp14,53 triliun.
Palangka Raya, 2 Maret 2025 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah (Kalteng) baru-baru ini mengumumkan data menarik terkait sektor ekonomi yang paling banyak mengakses kredit di provinsi tersebut. Berdasarkan data Desember 2024, sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan menjadi juara dengan nilai kredit yang fantastis. Hal ini menunjukkan peran penting sektor pertanian dalam perekonomian Kalteng.
Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, mengungkapkan bahwa sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan berhasil meraih posisi puncak dengan total kredit mencapai Rp14,53 triliun. Angka ini mewakili 28,94 persen dari total kredit yang disalurkan di Kalteng, dengan Non Performing Loan (NPL) yang relatif rendah, yaitu 0,65 persen. Ini menunjukkan kepercayaan perbankan terhadap sektor pertanian di Kalteng.
Temuan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kondisi perekonomian Kalteng. Dominasi sektor pertanian menunjukkan potensi besar yang masih dapat digali dan dikembangkan lebih lanjut. Data ini juga menjadi acuan penting bagi pemerintah dan pihak terkait dalam merumuskan kebijakan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Kalteng.
Sektor Lain dengan Penggunaan Kredit Tinggi di Kalteng
Selain sektor pertanian, beberapa sektor lain juga menunjukkan angka penggunaan kredit yang signifikan di Kalteng. Sektor pemilikan peralatan rumah tangga dan pinjaman multiguna menempati posisi kedua dengan total kredit Rp13,94 triliun (27,77 persen dari total kredit) dan NPL 1,03 persen. Posisi ketiga ditempati oleh sektor perdagangan besar dan eceran dengan kredit sebesar Rp9,62 triliun (19,15 persen) dan NPL 2,09 persen. Sektor pemilikan rumah tinggal berada di posisi keempat dengan nilai Rp5,23 triliun (10,43 persen) dan NPL 2,71 persen. Terakhir, sektor industri pengolahan berada di posisi kelima dengan kredit Rp1,13 triliun (2,25 persen) dan NPL 0,82 persen.
Data ini menunjukkan diversifikasi sektor ekonomi di Kalteng, meskipun sektor pertanian masih mendominasi. Perlu diperhatikan bahwa NPL pada beberapa sektor relatif tinggi, yang mengindikasikan perlunya perhatian lebih terhadap manajemen risiko kredit.
"Berdasarkan data Desember 2024, penggunaan fasilitas kredit terbesar adalah pertanian, perburuan, dan kehutanan yakni Rp14,53 triliun atau 28,94 persen dari total kredit dengan NPL 0,65 persen," jelas Primandanu Febriyan Aziz.
Jenis Kredit yang Mendominasi di Kalteng
OJK Kalteng juga merinci jenis kredit yang paling banyak disalurkan. Kredit konsumtif mendominasi dengan total Rp19,67 triliun (39,16 persen dari total kredit), diikuti kredit modal kerja Rp17,40 triliun (34,64 persen), dan kredit investasi Rp13,14 triliun (26,17 persen). Proporsi ini menunjukkan pentingnya peran kredit konsumtif dalam perekonomian Kalteng.
Lebih lanjut, berdasarkan jenis usaha, kredit non-UMKM mendominasi penyaluran kredit di bank umum dengan total Rp32,21 triliun (64,17 persen), diikuti kredit mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Ini menunjukkan potensi besar yang dimiliki sektor UMKM di Kalteng yang perlu terus didorong.
Data ini menunjukkan bahwa kredit di Kalteng didominasi oleh kredit non-UMKM, yang perlu menjadi perhatian bagi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM.
Lima Kabupaten/Kota dengan Penyaluran Kredit Tertinggi
Lima kabupaten/kota dengan penyaluran kredit terbesar di Kalteng adalah Kota Palangka Raya, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Barito Utara, dan Kabupaten Kapuas. Konsentrasi penyaluran kredit di daerah-daerah ini menunjukkan potensi ekonomi yang tinggi di wilayah tersebut.
Informasi ini penting sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam merencanakan pembangunan ekonomi di wilayah masing-masing. Dengan mengetahui daerah mana yang memiliki akses kredit tinggi, pemerintah dapat lebih fokus dalam mengembangkan potensi ekonomi di daerah tersebut.
Secara keseluruhan, data dari OJK Kalteng memberikan gambaran yang komprehensif tentang kondisi perekonomian di provinsi tersebut. Dominasi sektor pertanian dalam penggunaan kredit menunjukkan potensi besar yang perlu terus dikembangkan, sementara data lainnya memberikan gambaran yang lebih rinci tentang kondisi kredit di berbagai sektor dan daerah di Kalteng.