Pramono Anung Resmikan Pembangunan TBM MRT Fase 2A: Target Operasional 2029
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meresmikan pembangunan Tunnel Boring Machine (TBM) untuk MRT Fase 2A di Harmoni, dengan target operasional pada tahun 2029.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, secara resmi memulai pembangunan mesin bor terowongan atau Tunnel Boring Machine (TBM) untuk proyek MRT Jakarta Fase 2A. Peresmian tersebut dilakukan di Project Site CP202 MRT, Stasiun Harmoni, Jakarta Pusat, pada Jumat. Pembangunan TBM ini menandai tonggak penting dalam penyelesaian proyek yang ditargetkan beroperasi pada tahun 2029.
"Saya menyambut baik dimulainya pembangunan TBM-1 CP202 MRT Jakarta sepanjang 1.195 meter. Ini sebagai bagian dari milestone (pencapaian) pekerjaan MRT Jakarta fase 2A untuk kontrak package 202 dari Harmoni sampai dengan Mangga Besar," ungkap Pramono Anung Wibowo dalam sambutannya. Peresmian ini menandai dimulainya tahap krusial pembangunan jalur MRT yang menghubungkan Harmoni dan Mangga Besar.
Proyek MRT Fase 2A ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta dan menyediakan sistem transportasi yang lebih terintegrasi dan efisien. Pramono Anung Wibowo mengakui bahwa kemacetan masih menjadi tantangan besar bagi Jakarta, dan MRT diharapkan menjadi solusi untuk mendorong masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang lebih ramah lingkungan.
Dimulainya Pembangunan TBM MRT Fase 2A
Pembangunan TBM-1 di Stasiun Harmoni menandai dimulainya proses pengeboran terowongan untuk MRT Fase 2A. Mesin bor terowongan ini akan bertanggung jawab untuk menggali terowongan sepanjang 1.195 meter yang menghubungkan Stasiun Harmoni dan Mangga Besar. Proses ini merupakan bagian penting dari pembangunan infrastruktur MRT Jakarta.
Dengan dimulainya pembangunan TBM, progres pembangunan MRT Fase 2A semakin terlihat. Saat ini, pembangunan telah mencapai 48,14 persen. Target penyelesaian dan operasional penuh diharapkan dapat tercapai pada tahun 2029, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Keberhasilan proyek ini bergantung pada koordinasi dan kerja sama yang baik antar berbagai pihak yang terlibat. Hal ini termasuk peran penting dari para kontraktor, serta dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya.
Dukungan Pemerintah dan Pihak Terkait
Pramono Anung Wibowo menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proyek ini, termasuk Duta Besar Jepang untuk Indonesia. Jepang diketahui memiliki peran penting dalam pendanaan dan teknologi pembangunan MRT Jakarta.
Kerja sama yang erat antara pemerintah DKI Jakarta, PT MRT Jakarta, kontraktor, dan pihak terkait lainnya sangat krusial untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan sesuai jadwal. Dukungan dan sinergi yang berkelanjutan diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek dan memastikan operasional MRT Fase 2A pada tahun 2029.
Pramono Anung Wibowo menekankan pentingnya pengembangan transportasi berbasis rel di Jakarta untuk menyediakan pilihan transportasi yang ramah lingkungan dan nyaman bagi masyarakat. Proyek MRT Fase 2A merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas sistem transportasi publik di Jakarta.
Ke depannya, pengembangan transportasi massal berbasis rel akan terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Jakarta yang semakin meningkat. Dengan adanya MRT, diharapkan kemacetan dapat berkurang dan masyarakat memiliki pilihan transportasi yang lebih efisien dan nyaman.
Proyek MRT Fase 2A tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada integrasi sistem transportasi yang lebih baik. Integrasi ini akan memudahkan masyarakat untuk berpindah moda transportasi dan meningkatkan efisiensi perjalanan.
Target Operasional 2029
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan operasional penuh MRT Fase 2A pada tahun 2029. Target ini akan dicapai melalui kerja keras dan koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat dalam proyek ini. Keberhasilan proyek ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jakarta dalam hal mobilitas dan mengurangi kemacetan.