Proyek Renovasi Masjid Islamic Center NTB Molor, Kena Denda Rp220 Juta
Renovasi Masjid Hubbul Wathan Islamic Center di Mataram, NTB, molor hingga 40%, sehingga kontraktor didenda Rp220 juta dan terancam pemutusan kontrak jika tidak selesai tepat waktu.
Renovasi Masjid Hubbul Wathan Islamic Center (IC) Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang menelan anggaran Rp14,9 miliar, tengah menjadi sorotan. Proyek yang dimulai tahun 2024 ini mengalami keterlambatan signifikan dan telah dikenai denda. Komisi IV DPRD NTB mendesak agar kontrak kontraktor segera diputus jika progres tidak membaik.
Keterlambatan dan Denda
Ketua Komisi IV DPRD NTB, Hamdan Kasim, mengungkapkan kekecewaannya atas lambannya pengerjaan renovasi yang baru mencapai 60%. Menurutnya, keterlambatan ini berakibat fatal, yakni dikenakan penalti 22 hari dengan denda Rp10 juta per hari, totalnya mencapai Rp220 juta. "Kami dorong diputus saja kontraknya jika memang tidak bisa diselesaikan," tegas Hamdan usai rapat dengar pendapat dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB.
Misteri Pembelian Lift dari Jerman
Wakil Ketua Komisi IV, Sudirsah, mempertanyakan keputusan kontraktor membeli lift menara 99 dan 66 dari Jerman, kemudian singgah di China untuk bea cukai. "Kenapa lift ini dipesan dari Jerman lalu singgah di China? Ini kan sudah kena denda Rp10 juta sehari. Kalau sebulan? Berapa jadinya?" tanya Sudirsah, menyoroti tambahan biaya yang muncul akibat proses impor yang berbelit.
Penjelasan Pihak Dinas PUPR
Plt. Kepala Dinas PUPR NTB, Lies Nurkomalasari, mengakui keterlambatan tersebut. Ia menjelaskan bahwa keterlambatan utama disebabkan belum datangnya lift dari Jerman yang memang membutuhkan waktu produksi lebih lama. "Lift menara 99 dan menara 66 ini sudah dipesan tapi belum datang. Itu makanya terlambat karena lift ini dibuat di Jerman," jelasnya. Lies menambahkan bahwa kontraktor diberikan waktu tambahan 50 hari, dan jika masih belum selesai, akan ada tambahan waktu 40 hari lagi.
Target Penyelesaian
Meskipun menghadapi kendala, Lies menargetkan seluruh proyek renovasi Masjid IC Mataram selesai sebelum bulan Ramadhan 2025. Kedatangan lift dari Jerman menjadi kunci penyelesaian proyek ini. "Ya kami target sebelum puasa sudah selesai dikerjakan. Makanya kita berharap lift ini bisa secepatnya tiba di Indonesia, sehingga bisa selesaikan," tutup Lies.
Ke depan, pengawasan ketat terhadap proyek-proyek pemerintah seperti renovasi Masjid IC Mataram perlu ditingkatkan untuk mencegah kerugian negara akibat keterlambatan dan pembengkakan biaya. Transparansi dan akuntabilitas juga harus diutamakan agar masyarakat dapat memantau perkembangan proyek secara berkala.