Rezeki Nelayan Bima-Dompu: Ramai-ramai Tangkap Ikan Nike yang Muncul ke Permukaan
Ratusan warga Bima dan Dompu menangkap ikan Nike, ikan kecil musiman yang muncul ke permukaan laut dan menjadi sumber pendapatan tambahan bagi masyarakat sekitar.
Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Ratusan warga dan nelayan di Teluk Sanggar, Desa Mbuju, Kecamatan Kilo, Kabupaten Dompu, dan Desa Sandue, Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ramai-ramai menangkap ikan Nike (Ifu) yang muncul ke permukaan laut dalam sepekan terakhir. Fenomena alam ini menjadi berkah tersendiri bagi mereka, terutama di tengah musim paceklik. Mereka memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan pendapatan keluarga, dengan menangkap ikan menggunakan berbagai alat sederhana seperti jaring tradisional, kelambu, dan ember.
Ikan Nike, yang berukuran kecil (2-4 cm), hanya muncul satu kali dalam sebulan dan biasanya mengikuti arus sungai. Kemunculan ikan ini dalam jumlah besar di lokasi tertentu menjadi daya tarik tersendiri bagi warga sekitar. Mereka menangkap ikan secara berkelompok, baik di pesisir pantai Jala, Pantai Abu Ila, hingga Matompo.
Kehadiran ikan Nike memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat. Nelayan dan warga biasa mendapatkan penghasilan tambahan hingga Rp1,5 juta per hari dari penjualan ikan tersebut. Tingginya permintaan pasar, bahkan dari daerah lain seperti Kilo, Manggelewa, Kempo, Dompu, Soromandi, dan Donggo, membuat harga jual ikan Nike cukup tinggi.
Musim Panen Ikan Nike: Berkah bagi Nelayan dan Warga
Ahmad M. Sidik, seorang pemburu Ifu asal Desa Mbuju, mengungkapkan bahwa dirinya bersama keluarga turun melaut setiap hari untuk menangkap ikan ini. "Setiap hari saya bersama anak dan istri turun melaut, untuk mencari Ifu," katanya. Hasil tangkapannya dalam sehari bisa mencapai dua hingga tiga baskom besar atau bahkan karung, menghasilkan pendapatan hingga Rp1,5 juta.
Hal senada disampaikan Abdurahman, warga Desa Sandue. Ia mengungkapkan bahwa musim Ifu merupakan musim rezeki bagi nelayan dan masyarakat umum. "Dalam sehari saya bisa menghasilkan keuntungan hingga Rp500 ribu sampai Rp800 ribu karena ikan ini laris manis pada musimnya," ujarnya. Tingginya permintaan membuat pembeli datang dari berbagai daerah.
Nurahmi, seorang pembeli asal Dompu, mengaku hampir setiap hari datang ke lokasi untuk membeli ikan Nike. "Permintaannya sangat banyak di pasar, karena ikan kecil ini menjadi menu favorit dan buah bibir masyarakat. Saya di sini sudah empat hari bolak-balik Dompu dan Matompo juga Jala (Tempat ikan Ifu keluar)," tuturnya. Ia menambahkan bahwa ikan Nike diolah menjadi berbagai menu, seperti perkedel, goreng, tumis, dan pepes bakar.
Karakteristik Ikan Nike dan Cara Penangkapannya
Ikan Nike atau Ifu merupakan ikan kecil yang hidup bergerombol. Keunikannya terletak pada siklus kemunculannya yang hanya satu kali dalam sebulan. Ikan ini biasanya mengikuti arus sungai, sehingga warga setempat berlomba menangkapnya.
Penangkapan ikan Nike dilakukan secara berkelompok menggunakan perahu dan jaring tradisional, atau alat sederhana seperti kelambu dan ember. Meskipun berukuran kecil, ikan ini memberikan dampak ekonomi yang besar bagi masyarakat pesisir Bima dan Dompu.
Olahan ikan Nike yang segar, seperti perkedel, tumis, dan pepes, menjadi menu favorit masyarakat. Namun, olahan tersebut tidak dapat disimpan lama karena kesegarannya.
Musim panen Ikan Nike menjadi bukti bagaimana sumber daya alam dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya di daerah pesisir. Keberadaan ikan ini tidak hanya menjadi sumber pangan, tetapi juga menjadi sumber pendapatan tambahan yang signifikan bagi nelayan dan warga sekitar.