Rumah Kosong di Mukomuko Ludes Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Sebuah rumah kosong di Desa Retak Ilir, Mukomuko, Bengkulu, senilai Rp100 juta hangus terbakar Kamis sore diduga akibat korsleting listrik, meninggalkan kerugian materiil bagi pemiliknya.
Kebakaran menghanguskan sebuah rumah kosong di Desa Retak Ilir, Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, Kamis sore (24/1). Rumah milik Januari (69) ini diperkirakan senilai ratusan juta rupiah dan hangus dilalap api saat pemiliknya sedang berada di Kota Bengkulu.
Menurut keterangan Iptu M. Setya Yuli, Kepala Kepolisian Sektor Ipuh, rumah tersebut berkonstruksi semi permanen, terbuat dari bahan setengah beton dan setengah kayu. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong.
Kerugian ditaksir mencapai Rp100 juta, meliputi bangunan rumah, pakaian, dan perabotan rumah tangga. Polisi menduga kuat penyebab kebakaran adalah korsleting listrik, berdasarkan hasil penyelidikan di tempat kejadian perkara (TKP).
Hendrianto, warga setempat, menjadi saksi pertama yang melihat kepulan asap hitam dan api dari rumah tersebut. Ia saat itu hendak mengantar anaknya jajan. Hendrianto kemudian berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Api berhasil dipadamkan setelah kurang lebih satu jam. Penyebaran api yang cepat diduga disebabkan oleh banyaknya barang mudah terbakar di dalam rumah.
Kejadian ini menyoroti pentingnya pengecekan rutin instalasi listrik untuk mencegah kebakaran. Kecepatan warga sekitar dalam merespon kejadian ini patut diapresiasi, meski kerugian materiil tetap tidak bisa dihindari.
Pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati terhadap potensi kebakaran, terutama saat meninggalkan rumah dalam waktu lama. Periksa kembali instalasi listrik dan pastikan semua peralatan elektronik dalam keadaan aman.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan mencegah terjadinya kebakaran serupa di masa mendatang. Langkah-langkah pencegahan yang proaktif sangat penting untuk melindungi harta benda dan keselamatan jiwa.