Saham TUGU Melesat Jelang RUPS, Dividen Yield Diprediksi di Atas 7,6 Persen!
Jelang RUPS pada 28 April, saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) diperkirakan membagikan dividen dengan yield di atas 7,6 persen, didorong potensi kenaikan nilai buku dan rencana pengumuman dividen.
PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada Senin, 28 April 2025. Emiten asuransi ini diperkirakan akan membagikan dividen dengan imbal hasil (yield) di atas 7,6 persen, hal ini berdasarkan prediksi analis Phintraco Sekuritas dan Philip Sekuritas. Kenaikan harga saham TUGU belakangan ini juga turut dipengaruhi oleh ekspektasi dividen tersebut.
Analis Phintraco Sekuritas, Nurwachidah, menjelaskan bahwa TUGU selama tiga tahun terakhir konsisten membagikan dividen dengan rasio pembayaran 40 persen dari laba bersih. Dengan asumsi rasio pembayaran yang sama, dividen diperkirakan mencapai sekitar Rp280 miliar atau Rp78,75 per saham. "Dividen yield masih di atas 7,6 persen, jadi masih cukup menarik," ujar Nurwachidah.
Sebagai perbandingan, pada tahun lalu (tahun buku 2023), TUGU membagikan dividen sebesar Rp123,26 per saham dengan yield 12,7 persen. Meskipun yield tahun ini diperkirakan lebih rendah, potensi dividen tetap menarik bagi investor, terutama mengingat valuasi saham TUGU yang dinilai rendah.
Analisis Valuasi Saham TUGU
Nurwachidah juga menyoroti rasio price to book value (PBV) TUGU yang berada di bawah 0,4 persen dan price to earning ratio (PER) di bawah 0,6 kali. PBV membandingkan nilai buku emiten dengan harga pasarnya, sementara PER membandingkan laba bersih per saham dengan harga pasarnya. Nilai PBV dan PER yang rendah mengindikasikan saham TUGU relatif murah di pasar.
Meskipun emiten dengan dividen yield tinggi umumnya mengalami koreksi harga sementara, Nurwachidah berpendapat bahwa koreksi pada saham TUGU tidak akan sebanding dengan potensi kenaikannya di masa mendatang, mengingat valuasi saham yang rendah. Hal ini menjadi pertimbangan menarik bagi investor yang tertarik pada saham dengan dividen yield tinggi.
Analis Philip Sekuritas, Edo Ardiansyah, menambahkan bahwa tren penguatan saham TUGU juga didorong oleh rencana pengumuman dividen di RUPS. Selain itu, potensi kenaikan saham juga dipengaruhi oleh kenaikan nilai buku (book value) saham TUGU setiap tahunnya. Hal ini karena sekitar 60-70 persen laba TUGU ditahan sebagai modal, yang pada akhirnya meningkatkan nilai buku perusahaan.
Kinerja Saham TUGU
Saham TUGU mengalami penguatan signifikan sejak 9 April hingga 23 April 2025. Dalam 9 hari perdagangan, saham TUGU melesat 14,69 persen dan ditutup pada level Rp1.015. Kenaikan ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap prospek perusahaan dan potensi dividen yang akan dibagikan.
Secara keseluruhan, prospek saham TUGU menjelang RUPS tampak positif. Potensi dividen yield yang tinggi, valuasi yang rendah, dan tren kenaikan harga saham menjadi faktor-faktor yang menarik minat investor. Namun, investor tetap perlu mempertimbangkan berbagai faktor risiko sebelum melakukan investasi.
Meskipun prediksi dividen yield di atas 7,6 persen cukup menjanjikan, investor perlu melakukan riset lebih lanjut dan mempertimbangkan kondisi pasar secara keseluruhan sebelum mengambil keputusan investasi. Informasi yang disampaikan di sini semata-mata bertujuan untuk memberikan informasi dan bukan sebagai rekomendasi investasi.