SDN 003 Samarinda Utara Gelar MBG Perdana di Bulan Ramadhan: Menu Bergizi untuk Berbuka Puasa
Sekolah Dasar Negeri 003 Samarinda Utara sukses menggelar program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di bulan Ramadhan, meskipun terdapat kendala waktu belajar dan distribusi yang belum merata di Samarinda.
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 003 Samarinda Utara, Kalimantan Timur, telah melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdananya selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Program ini menyediakan menu berbuka puasa bergizi bagi para siswa. Inisiatif ini dimulai pada awal bulan Ramadhan dan telah berjalan selama dua hari, dengan menu yang bervariasi setiap harinya. Kepala SDN 003 Samarinda Utara, Utami, menjelaskan detail pelaksanaan program ini.
Pada hari pertama, siswa menerima telur puyuh, sedangkan hari kedua mendapatkan telur ayam, susu, kurma, dan bolu. "Senang sih anak-anak ada susu, ada bolunya," ungkap Utami, menggambarkan antusiasme siswa terhadap program ini. Pemilihan menu takjil berupa kue dan kurma dinilai tepat karena tidak mudah basi dan praktis untuk disajikan.
Setelah Ramadhan, program MBG akan berlanjut dengan penyediaan makanan berat. Utami menjelaskan mekanisme pendistribusian makanan, "Pembagiannya pas anak-anak mau pulang, lima menit mau pulang karena puasa. Kalau kelas tinggi, pembagiannya selepas dhuhur." Meskipun demikian, terdapat beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan terkait pelaksanaan program ini.
Kendala dan Tantangan Program MBG
Utami menyampaikan masukan terkait durasi pembagian takjil yang hanya 10 menit, yang berpotensi mengurangi waktu belajar siswa. "Kalau untuk tingkat SD, mungkin malah tidak konsentrasi. Karena mereka ingin cepat istirahat dan mendapat bagian makanan ini," tambahnya, mengungkapkan kekhawatiran akan konsentrasi belajar siswa.
Informasi mengenai program MBG telah diterima sejak Januari lalu, namun baru terealisasi pada bulan Ramadhan. Hal ini menunjukkan adanya kendala dalam implementasi program yang perlu dievaluasi untuk peningkatan efisiensi di masa mendatang.
Selain kendala waktu belajar, distribusi program MBG di Samarinda secara keseluruhan juga masih belum merata. Letkol Inf Yusub, Dandim 0901 Samarinda, menjelaskan bahwa keterbatasan perlengkapan dapur menjadi hambatan utama.
Dari tiga dapur yang direncanakan, baru satu yang beroperasi, yaitu di Kecamatan Samarinda Utara. Dua dapur lainnya, yang terletak di Jalan Antasari dan Suryanata, masih belum dapat digunakan karena kekurangan perlengkapan. Kondisi ini menunjukkan perlunya peningkatan infrastruktur pendukung untuk memastikan pemerataan program MBG di seluruh Samarinda.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 003 Samarinda Utara merupakan langkah positif dalam mendukung kesehatan dan nutrisi siswa selama bulan Ramadhan. Namun, tantangan dalam implementasi program, seperti durasi pembagian makanan dan distribusi yang belum merata, perlu menjadi perhatian untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat optimal bagi para siswa.